Covid-19
Dampak Covid 19, Jambu Mete di Sanana Tak Laku Dijual
Sanana, Hpost - Penyebaran virus corona atau Covid-19, mulai berdampak terhadap merosotnya daya jula beli salah satu komoditi unggulan di Kepulauan Sula, yakni jambu mete.
Fara, salah satu warga desa Fogi, Kecamatan Sanana mengaku, jambu mete miliknya tak lagi dibeli. Bahkan dirinya sudah keliling ke semua toko-toko yang ada.
"Padahal hari ini saya sangat membutuhkan uang, karena tidak bisa melakukan aktivitas lain. Maka jual jambu mete tapi semua toko menolak. Tidak ada ada yang mau beli jambu Mete," katanya, Selasa 31 Maret 2020.
Fara tidak tahu penyebab dari tidak dibelinya jambu mete oleh pedagang. Tidak seperti biasanya, sebelum Fenomena Covid 19.
Ia berharap pemerintah bisa membijaki itu. Sehingga masyarakat dapat menjual hasil pertanian mereka. Jika hal peristiwa dibiarkan, bagaimana mereka bisa menghidupi keluarganya.
Dia mengatakan, walaupun saat ini pemerintah disibukkan dengan penyebaran virus corona namun pemerintah harus mengontrol pedagang. Supaya hasil pertanian warga tetap terjual.
Kasir Toko Nita, Yus mengaku, saat ini belum terima penjualan jambu mete. Karena pembeli di kota lain juga batal membeli. Ini karena dampak dari corona.
"Karena jambu mete tidak bisa ditampung selama setahun, isinya kabubu (rusak). Jadi di toko belum bisa terima, apalagi sekarang toko yang Ada di kota lain ditutup, jadi kita yang di sini beli jambu Mete mau di jual ke mana lagi? Olehnya saat ini belum menerima, karena musim jambu Mete telah lewat," jelasnya saat konfirmasi sejumlah media di Toko Nita, Desa Fogi, Kecamatan Sanana.
Apalagi saat ini, kata dia, harga terakhir jambu mete tidak diketahui besarannya. Jika diambil dengan harga tinggi, tapi harganya menurun, otomatis pihaknya rugi.
Dia menjelaskan, jambu mete tidak seperti komoditas lain. Kopra misalnya, bisa disimpan, kapanpun masih bisa dijual, tapi jambu mete tak tahan lama
Komentar