Covid-19
Jurus Ala Gubernur Malut Menangkal Corona
Ternate, Hpost - Jurus penangkal virus Corona ala Gubernur Maluku Utara (Malut) sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Malut, Abdul Gani Kusuba yaitu cuci tangan dan wudhu lima waktu sehari untuk membersihkan diri dari kotoran dan bakteri.
“Hanya dengan sabun cuci tangan saja itu sudah dapat menghilangkan corona. Bahkan dengan wudhu setiap saat insyallah kita dijauhkan dari bakteri-bakteri yang kotor,” kata Gubernur usai peninjauan bersama Kapolda Malut, Danrem 152 Babullah, Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri, Walikota Ternate dan Forkompida Malut
Gubernur menegaskan, untuk memutus mata rantai pandemi ini, semua lapisan kalangan masyarakat harus mematuhi dan disiplin mengikuti protokol kesehatan dari tim gugus tugas, baik dari Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
“Tadi saya lihat di beberapa lokasi perbelanjaan menyediakan tempat cuci tangan, dan itu hal yang bagus dan telah mengikuti protokol,” katanya.
Hal seperti ini, menurut Gubernur, yang harus diberi contoh kepada masyarakat, khususnya di pusat perbelanjaan. Dengan begitu masyarakat bisa selalu teredukasi dengan mencuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak
“Ini artinya adaptasi kebiasaan baru sudah mulai dapat di jalankan di Malut dan harus tetap melihat kondisi dan peningkatannya,” ucapnya.
Selain itu, Irjen (Pol) Rikhwanto, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua II Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Malut menyampaikan, bersama dengan Korem 152 Babullah akan tetap melakukan pengawasan dalam adaptasi kebiasaan baru.
Pihaknya berjanji akan terus mengontrol masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan, gunakan masker dan jaga jarak.
“Kita akan turun melihat fenomena masyarakat, sehingga tidak ada yang bisa mengikuti protokol, maka tidak dapat berkunjung ke pusat perbelanjaan atau pasar. Kami akan menegur dengan memberikan edukasi agar dapat mandiri menjaga diri dengan keluarga,” ungkapnya.
Rikhwanto mengaku, akan memperkat beberapa titik dengan menurunkan personil untuk menjaga dan memberikan pembelajaran bagi masyarakat. Ketika disinggung soal sanksi, Rikwanto mengatakan, tidak perlu adanya sanksi.
Dengan adanya sanksi malah akan membuat masyarakat akan menjauh dan tidak mengikuti protokol kesehatan. Artinya masyarakat dapat dikawal dalam mengadaptasi kebiasaan baru dalam pendemi ini.
“Sehingga mereka akan terbiasa dengan pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Itu yang sebenarnya mau diterapkan di masyarakat,” jelasnya.
Bahkan Rikwanto juga menilai, saat ini Masyarkat kebanyakan masih belum menyadari penuh bahwa berakibat bagi mereka bisa tertular virus covid-19 ini. Sehingga dirinya berharap, masyarakat juga harus paham akan bahayanya corona ini dan bisa menghindarinya.
“Saya berharap masyarakat bisa menyadari dengan sendiri dan bangkit untuk memutuskan mata rantai ini,” tutupnya.
Terpisah, Wali kota Ternate, Burhan Abdurrahman kepada awak media mengatakan, dari hasil pantauan ke pusat perekonomian sudah cukup baik, meski ada juga yang belum mengikuti protokol kesehatan.
Meski begitu, Wali kota menegaskan, untuk tempat hiburan belum semua diizinkan beroperasi. Izin operasi akan diberikan bertahap dengan pengawasan dari tim gugus tugas.
"Pelaku usaha harus menjadi perpanjangan tangan dari gugus tugas," ucap Wali kota.
Komentar