Ternate

Unggahan Bernada Rasis, Oknum Dosen di Ternate Minta Maaf dan Mengaku Diteror

Ilustrasi

Ternate, Hpost - Tidak mau berbuntut panjang, oknum dosen UMMU yang mengunggah status bernada ujaran kebencian dan SARA, melalui story pesan aplikasi Whatshap meminta maaf kepada publik Maluku Utara yang tersinggung atas perbuatannya.

Atas perbuatan itu pula, oknum dosen yang sudah viral dengan nama panggilan Anca itu mengaku diteror melalui pesan singkat.

Dosen Fisip UMMU yang diketahui mengampuh mata kuliah Sistem Sosial Indonesia itu, menjelaskan bahwa semua tulisan yang tersebut awalnya hanya merupakan kekecewaannya terhadap aksi mahasiswa yang merusak sejumlah fasilitas umum.

Tidak hanya itu, dosen yang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Independent Penyiaran Indonesia itu mengakui bahwa semua unggahan yang ada pada akun WA nya itu dibuat secara sadar dan tidak ada niat menghina atau memprovokasi.

"Jadi postingan-postingan itu memang benar saya yang tulis dan posting di story WA, dan kata-kata itu ada diobrolan grup dimana itu ada dalam grup mahasiswa, dan alumni," jelas kepada Halmaherapost.com, Jumat 9 Oktober 2020, malam tadi.

Anca juga membenarkan, dalam grup yang ada dikontak WA tersebut, ada pembahasan terkait aksi penolakan UU Omnibus Law. Ia juga tak menampik dalam tulisan-tulisannya tersebut terdapat kata-kata kasar. Namun kata-kata tersebut secara spontanitas karena emosi dengan aksi anarkis yang dilakukan sejumlah mahasiswa.

"Bahasa-bahasa itu muncul reflex karena melihat aksi tersebut. Dan tidak ada maksud untuk menghina atau menghujat kelompok masyarakat tertentu karena sebagai masyarakat Maluku utara saya memahami kondisi itu," ungkapnya.

Selain mengklarifikasi persoalan unggahan tulisannya di akun WA, dia juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Maluku Utara.

"Saya meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan atas unggahan tulisan saya yang mungkin sudah membuat masyarakat Maluku utara tersinggung, tapi sesungguhnya saya tidak ada maksud dan niat untuk menghina kelompok masyarakat tertentu atau secara keseluruhan," akunya.

Hingga saat ini, dirinya mengaku ada sejumlah orang yang meneror dirinya melalui chatting via WA dan Messenger. Dirinya menyebutkan ini merupakan kesalahannya yang membuat masyarakat Maluku utara kecewa dan kesal, sehingga dirinya memilih untuk menenangkan diri.

"saya sudah berkoordinasi dengan beberapa teman saya seperti orang-orang hukum dan ada juga teman-teman polisi agar menenangkan diri biar suasana mereda," tandasnya.

Penulis: Qra
Editor: Firjal

Baca Juga