DPRD Pulau Morotai

Dinilai Sembunyikan Dokumen APBD-P, DPRD dan Bappeda Nyaris Baku Hantam

Adu mulut antara Anggota Banggar DPRD Pulau Morotai Fadli Djaguna dan Kepala Bappeda Kabupaten Pulau Morotai Abjan Sofyan. (foto: istimewa)

TERNATE, Hpost - Rapat pembahasan pinjaman Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, antara Bappeda Kabupaten Pulau Morotai dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Pulau Morotai, Rabu 21 Oktober 2020 berlangsung panas.

Bahkan, Anggota Banggar DPRD Kabupaten Pulau Morotai Fadli Djaguna, sempat menyerang Kepala Bappeda Kabupaten Pulau Morotai Abjan Sofyan, yang dinilai melecehkan Banggar dengan sikapnya.

Ketua DPRD Kabupaten Pulau Morotai Rusminto Pawane saat membuka rapat menyatakan, rapat ini untuk membahas kemaslahatan dan kepentingan banyak orang.

Karena itu, Banggar hendak meminta penjelasan resmi terkait APBD Perubahan (APBD-P) tahun 2020, yang di dalamnya terdapat rincian pinjaman sebesar Rp 200 miliar Pemkab ke Pemerintah Pusat.

"Hari ini, kita atas nama Badan Anggaran meminta penjelasan resmi, terkait alasan Pemerintah Daerah tidak mengajukan APBD Perubahan ke DPRD," pintanya.

Menurutnya, pergerakan APBD-P Kabupaten Pulau Morotai tidak lazim, baik dari refocusing dan realokasi anggarannya.

"Untuk itu, kami DPRD meminta penjelasan resmi untuk disampaikan juga di lembaga ini," akunya.

Selanjutnya, Anggota Banggar DPRD Kabupaten Pulau Morotai Fadli Djaguna, menanyakan keberadaan dokumen APBD-P yang berisi soal pinjaman Rp 200 miliar.

Sebab sejauh ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulau Morotai mengaku tak tahu dimana dokumen tersebut berada.

"Kenapa hanya Bupati dan Bappeda saja yang tahu? Padahal Sekda adalah Ketua TAPD," ungkapnya dengan nada tanya.

"Pertama, saya bisa bayangkan, dokumen itu hanya disusun oleh Kepala Bappeda dan Bupati. Ke dua, apa urgensinya dokumen disusun di luar Morotai?" kesal Fadli yang juga Politisi Partai PAN itu.

Sementara, Kepala Bappeda Kabupaten Pulau Morotai Abjan Sofyan menjawab, dokumen APBD-P jauh sebelumnya sudah disusun olehnya bersama SKPD dan TAPD.

"Sudah ada pembahasan dengan TAPD, Keuangan dan saya sendiri yang susun," ucapnya.

Jawaban tersebut memancing Fadli untuk kembali bertanya.

Lantas, dokumennya ada dimana? Kan tidak bisa dijelaskan. Kita harus tahu isi dari refocusing. Kalau itu disusun bersama, minimal dijelaskan. Kami harus tahu isi dari refocusing dimana?"

Fadli bilang, Banggar sudah menanyakan kepada Sekda soal keberadaan dokumen APBD-P, namun tidak menemukan jawabannya.

"Dokumen siap," jawab Abjan dengan singkat dan cepat.

Menurut Fadli, pekan lalu TAPD mengaku akan menyampaikan dokumen tersebut. Numun sampai hari ini, belum ada finalisasi sementara waktunya sudah habis.

Perdebatan singkat pun terjadi.

"Memang belum," jawab Abjan.

"Apanya yang belum?" tanya Fadli lagi.

"Belum," ucap Abjan singkat.

"Kerja-kerja kalian apa?" kata Fadli dengan nada tinggi.

"Tidur," jawab Abjan.

Spontan, jawaban Abjan itu membuat Fadli naik pitam. Ia langsung melempar mikrofon ke arah Abjan.

Fadli pun kemudian membanting meja di depannya, hingga semua gelas dan piring berhamburan dan pecah.

Tak hanya itu, politikus muda itu langsung merangsek maju hendak menyerang Abjan. Namun para koleganya bergerak cepat menahannya.

Alhasil, kericuhan berlangsung kurang lebih 10 menit. Selama itu pula, Fadli terus memburu Abjan yang diamankan rekan-rekannya.

Para anggota DPRD lainnya juga ikut menyayangkan, jawaban yang diberikan Kepala Bappeda itu.

Ketua Badan Kehormatan Suhari Lohor juga terlibat adu mulut, dengan Abjan dan sempat hendak memukul Abjan.

"Kita harus membahas (APBD-P-red) bersama, jangan sendiri-sendiri," tegasnya.

Penulis: Red
Editor: Red

Baca Juga