Desa Mandiri
BUMDes Sagea Halmahera Tengah Bakal Produksi Air Mineral
Weda, Hpost – Pemerintah Desa Sagea, Weda Utara, Halmahera Tengah, Maluku Utara, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bakal memproduksi air mineral.
“Kegiatan usaha BUMDes di Desa Sagea pada 2020 sudah dianggarkan, untuk perencanaan pengelolaan air bersih dari sungai Sagea terkait produksi air mineral,” ujar Kepala Bidang Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Halteng, Subhan Somola, Rabu 3 Februari 2021.
Pihak BUMDes, kata dia, sudah melakukan survei awal dan pembobotan pra produksi. “Berdasarkan anggaran pada 2020 itu kurang lebih Rp 300 juta,” katanya.
Menurut Subhan, ada beberapa hal yang harus disiapkan menjelang produksi. Karena sarana-prasarananya harus dibenahi. “Produksi awal, PemDes Sagea akan menyediakan kurang lebih 5.000 karton kemasan air mineral. Tapi itu terlalu sedikit,” tuturnya.
Sebab dalam hitungan analisa usaha, lanjut dia, sekitar 5.000 karton tidak sampai sebulan sudah habis, sehingga perlu dipertimbangkan. "Perlu dianalisa lagi,” katanya.
Minimal, lanjut dia, kegiatan produksi harus berjalan 6 bulan, agar dari hasil usaha awal bisa langsung membiayai sendiri kegiatannya. “Kalau cuma 5000 (karton), maka hanya sampai sebulan usaha akan macet. Sebab perencanaan yang belum terlalu baik," ungkapnya.
PemDes Sagea, kata dia, sudah disarankan agar 2021 kembali menganggarkan kurang lebih Rp 300 juta atau Rp 400 juta, untuk fokus pada kegiatan usaha tersebut. “Karena ini jadi branding produk di Halteng,” katanya.
"Usaha air mineral ini kalau produksinya sudah memenuhi kegiatan standar usaha, maka ini akan menjadi produk lokal Halteng dibawah lisensi BUMDes," tambahanya.
Menurut Subhan, ke depan prospek pengelolaan air mineral harus jelas. Sebab dampaknya sangat luar biasa. Karena saat ini ada beberapa perusahan besar yang beroperasi.
Baca juga:
“Bahalo Sagu”, Sisa-sisa Kebertahanan Pangan Lokal di Desa Samo, Halmahera Selatan
Dimana, permintaan pasar untuk air mineral, baik lokal maupun perusahaan, skalanya sangat luar biasa. Sehingga, dampak ekonomi bisa dirasakan oleh desa maupun masyarakat.
"Dan ini juga akan meningkatkan pendapatan BUMDes dan bisa diperkirakan lebih dari Rp 100 juta per-bulan," cetusnya.
Subhan berharap, Pemdes Sagea intens membangun komunikasi dengan pihaknya serta instansi terkait lainnya, untuk bisa mensupport dukungan bantuan kegiatan usaha yang lebih bagus.
Kepala Desa Sagea, Takdir Can, kepada Halmaherapost.com, mengatakan untuk kesiapan proses air mineral sudah mencapai 100 persen, selebihnya pemasangan intalasi.
Untuk perizinan seperti SITU dan SIUP sudah ada, namun masih menunggu izin BPOM untuk uji coba sampel air. “Dari situ baru akan disertifikasi oleh Dinas Kesehatan ke BPOM,” tuturnya.
Takdir bilang, sebelumnya BUMDes Sagea sudah punya usaha 1 depot air isi ulang, yang sudah produksi kurang lebih 2 bulan, dan saat ini akan dikembangkan ke air mineral gelas 220 ml dengan merk "Woye Bokimoruru".
Sedangkan untuk uji coba masih menunggu teknisi sekaligus launcing branding woye bokimoruru. "Rencanannya pada Minggu ketiga Februari dan sekalian resmi lapak taman kuliner Desa Sagea yang dikelola langsung oleh BUMDes, kerja sama dengan pengurus dasawisma setempat," terangnya.
Ia mengaku siap mendorong air mineral ini menjadi ikon dan produk unggulan Halteng. “Kita juga akan kembangkan air mineral dalam kemasan botol, sehingga ini bisa dapat menjawab kebutuhan air di wilayah industri PT IWIP," tutupnya.
Komentar