Kesetaraan

Wali Kota: Tidak Ada Kelompok Minoritas di Ternate

Pose bersama Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman bersama peserta seminar yang diselenggarakan oleh Srikandi Kieraha dan Gaya Nusantara. Foto: Ramlan/JMG

Ternate, Hpost – Wali Kota Ternate, Maluku Utara M. Tauhid Soleman menyatakan bahwa tidak ada kelompok minoritas di Kota Ternate. Hal ini disampaikan dalam seminar yang digelar Srikandi Kieraha dan Gaya Nusantara, di Hotel Sahid Bela Ternate,  Senin  22 November 2021.

Kegiatan bertajuk “Pandangan dan kebijakan Pemerintah Daerah terhadap kelompok minoritas termasuk dengan kelompok beragam gender dan seksualitas” itu bertujuan membuka ruang dialog bersama antara pemerintah daerah dengan kelompok minoritas untuk terciptanya komunikasi yang aman dan terbuka.

Dalam kegiatan itu menghadirkan sejumlah pembicara, diantaranya Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman, LBH Maluku Utara Yahya Mahmud, Srikandi Kieraha Ketti Hi Kalla, anggota DPRD Kota Ternate Nurlaela Syarif, Daurmala Maluku Utara Nurdewa Safar dan Seniman Fadriah Syuaib.

Ketua Srikandi Kieraha Ketti Hi Kalla, menyampaikan bahwa sejauh ini, perubahan peta sosial politik dari otoritarian menuju demokrasi telah mendorong kelompok minoritas memiliki kesadaran politik yang cukup tinggi akan posisi mereka. Namun demikian, diskriminasi dan kekerasan masih menjadi kisah-kisah yang mewarnai kehidupan keseharian kelompok minoritas.

Baca Juga:

“Keadilan sosial masih menjadi persoalan yang terus menerus diperjuangkan oleh kelompok minoritas, agar mereka bisa setara seperti warga Negara lainnya,” ujar Ketti.

Ketti bilang, hak-hak identitas kelompok minoritas dalam kaitannya dengan politik minoritas untuk bisa berintegrasi dengan entitas domisilinya, pada beberapa kelompok minoritas masih menjadi persoalan, khususnya kelompok keragaman gender dan seksualitas.

“Kesempatan yang merata untuk kelompok minoritas menyangkut hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan, akses terhadap kesehatan dan pendidikan pun kadang mendapatkan tantangan,” katanya.

Selain itu, dukungan kepada kelompok minoritas yang beragam tidak banyak diberikan oleh masyarakat, bahkan kadang mereka dikaitkan dengan persoalan moralitas.

“Memang, representasi politik dalam ruang demokrasi telah memberikan jaminan kelompok minoritas memiliki hak yang sama dengan kelompok mayoritas lainnya, namun dalam prakteknya hal ini tidak selalu berjalan lancer,” ucapnya.

Oleh karena itu, dukungan dan kebijakan pemerintah daerah menjadi penting untuk bisa memberikan jaminan terpenuhinya hak-hak warganegara pada kelompok minoritas. Baik yang berhubungan dengan keamanan, hak kesehatan, pendidikan dan penghargaan terhadap politik aspirasi mereka.

“Kehadiran pemerintah daerah untuk kelompok minoritas akan memiliki pengaruh baik politik, sosial dan psikologis orang-orang minoritas bahwa mereka adalah bagian dari warga lokal yang telah terintegrasi dalam wilayah domisilinya,” pungkasnya.

Wali kota M. Tauhid Soleman, menyampaikan apresiasi kepada Srikandi Kieraha dan Gaya Nusantara yang telah melaksanakan kegiatan tersebut.

“Kegiatan yang dilaksanakan ini memiliki pesan untuk memperjuangkan hak-hak atas kelompok minoritas terkait kesetaraan gender. Tapi, kelompok minoritas atau termarjinal seperti yang disebutkan hanya sebuah perspektif,” ucap Tauhid.

Tauhid bilang, terkait kebijakan pemerintah daerah atas kelompok minoritas dan warga masyarakat kota Ternate tergambar dalam visi pemerintahan dirinya dengan Wakil Wali Kota Jasri Usman, yakni Andalan atau Kemandirian dan Keadilan.

“Reprentasi orang-orang Ternate itu bermacam-macam suku, ada Makian, Tidore, Bacan, Jawa, Papua, Sulawesi dan masih banyak lagi termasuk Ternate sendiri. Ternate itu sebagai wadah, makanya pelayanan tidak mengenal siapa dan dari mana dia datang. Saya akan mendorong agar semua mendapatkan hak yang sama,” tandasnya.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga