Literasi Digital

Ribuan Orang Jadi Korban Kejahatan Digital, Irine: Butuh Literasi

Irine Yusiana Roba Putri, Anggota DPR RI Dapil Maluku Utara saat menyampaikan materi dalam seminar merajut nusantara bertajuk "Mewaspadai Penipuan Digital". Foto: Ramlan Harun/Hpost

Ternate, Hpost - Sebanyak 7.000 sekian orang di Indonesia yang menjadi korban kejahatan atau penipuan digital. Ini terungkap dalam seminar merajut nusantara bertajuk 'Mewaspadai Penipuan Digital' yang digelar secara online (zoom) dan offline di Hotel Emerald Ternate, pada Selasa 26 April 2022.

Kegiatan yang digelar atas kerja sama Irine Center dan Bakti Kemkominfo untuk masyarakat Maluku Utara tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Irine Yusiana Roba Putri Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku Utara, Henri Subiakto Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Erlangga Surabaya, dan Novi Kurnia Ketua Tim Penulisan.

Irine, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa saat ini layanan internet semakin meluas di Indonesia dan khususnya Maluku Utara.

Baca:

THR Aparatur Negara dan Pensiunan di Maluku Utara Sudah Dicairkan, Ini Totalnya

Semangat Pemuda Fitu di Ternate Memasang Obor Ela-ela

Sebelum Lebaran, Pemda Halmahera Tengah Pastikan Penuhi Ganti Rugi Tanaman Warga Dotte

"Kita bisa berbangga hati, karena hampir di semua wilayah Maluku Utara sudah menikmati internet. Tetapi ini membawa beragam peluang dan tantangan. Kalau peluang bisa berkomunikasi, belajar online dan sebagainya, sedangkan salah satu tantangannya adalah penipuan digital," ucap Irine.

Irine bilang, jenis penipuan digital sangat beragam, bisa melalui medium SMS, telepon, hingga website dan media sosial.

"Modus operasinya mulai dari penipuan berkedok hadiah, musibah yang menimpa keluarga, pinjaman online dan investasi ilegal, hingga pencurian data pribadi," katanya.

Ia mengungkapkan, dari sekian kasus, penipuan digital merupakan salah satu tindak kejahatan yang dilaporkan.

"Saya mencatat dari data kepolisian, pada tahun 2020 sebanyak tujuh ribu sekian kasus penipuan digital yang dilaporkan. Dan saya percaya angka ini kecil, banyak juga yang tidak dilaporkan," ungkapnya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar dapat membekali diri dengan mempelajari perkembangan dan mewaspadai adanya penipuan digital.

"Maluku Utara masih butuh mendapatkan banyak literasi-literasi digital, seperti seminar hari ini maupun yang lainnya. Semoga ini dapat mengantisipasi adanya penipuan digital," tandasnya.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga