Kesultanan Ternate

Bekas Istri Sultan Ternate ke-48 Tantang Hidayat,Gelar Boki Pemberian Kolano

Bekas Permaisuri Kesultanan Ternate, Nita Budi Susanti, saat diwawancarai wartawan di Kadato Ici, Kelurahan Bula, Sabtu 22 Juli 2023 || Foto: Yuni/HMN

Ternate - Kisruh antara mantan istri almarhum Sultan Ternate, Mudaffar Sjah, yaitu Nita Budhi Susanti, dan Kesultanan Ternate di bawah kekuasaan Sultan Hidayutullah Sjah, masih berlanjut.

Nita, yang saat ini telah menikah dengan seorang petinggi Partai Amanat Nasional, Viva Yoga Mauladi, dianggap telah melanggar adat Kesultanan Ternate dengan tetap memakai gelar Boki (Permaisuri) seperti saat ia masih menjadi istri sah Sultan ke-48.

Menurut Nita, gelar Boki adalah jabatan adat yang memiliki dimensi spiritual.

"Bahkan setelah seseorang meninggal dunia, gelar atau nama tersebut tetap melekat karena merupakan pemberian dari Kolano yang bersifat sakral," kata Nita.

Nita berpendapat bahwa polemik yang terjadi saat ini adalah hal yang biasa terjadi dalam persaingan baik di politik, masyarakat, maupun di perkantoran.

Baca juga:


Caplok Nama Kesultanan Ternate, Bekas Permaisuri Disomasi


Klub Peserta Liga 2, Malut United Incar Gelandang Serang Unggulan dari Persijap Jepara


Budi Liem Murka, Renovasi Musala Kantor DPRD Kota Ternate Serobot Lahannya


Caleg DPR RI PAN Dapil Maluku Utara, Nita, juga mempertanyakan tujuan somasi yang dilayangkan oleh Kesultanan Ternate pada Sabtu, 22 Juli 2023.

"Tujuan somasi untuk apa? Melantik adat? Adat disomasi? Ini kan hukum adat, mau somasi pakai hukum apa? Hukum negara atau adat? Hukum adat tidak mengenal somasi," ucap Nita usai melantik Baru Baru (Prajurit) Kesultanan Ternate versi Jaib Kolano, di Kelurahan Kalumata, Selasa, 25 Juli 2023.

Wanita berusia 55 tahun itu mencontohkan gelar Boki yang digunakan oleh Boki Nukila.

"Boki Nukila sudah menikah dua kali. Namun, hingga meninggal dunia, ia tetap dipanggil Boki Nukila dan dihormati sebagai pahlawan," jelas Nita.

"Jika masyarakat memanggil nama Boki, apa masalahnya? Biarlah begitu, karena ketika orang sudah penuh rasa benci, iri, ketakutan, dan rasa terancam posisinya, mereka akan melakukan berbagai macam tindakan. Siapa yang merusak tatanan adat ini? Jika mereka mengatakan bahwa Hidayatullah adalah yang sah, menurut siapa? Kan menurut Hidayatullah sendiri itu sudah sah, maka mengapa sultan harus melantik dirinya sendiri?" tambahnya.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Tim
Editor: Firjal Usdek

Baca Juga