Perkara
Dari Napi Kabur hingga Peredaran Narkoba, GMPKT Desak Kemenkumham Investigasi Lapas Ternate
Ternate, Hpost - Kasus pelarian Narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), membuktikan ada yang tidak beres di rumah jeruji besi tersebut. Oleh karena itu kemenkumham diminta menginvestigasi lemahnya proteksi keamanan, ketertiban, dan pengawasan yang dinilai tidak berjalan dengan baik.
Hal itu ditegaskan Pegiat Komunitas Generasi Muda Peduli Kota Ternate (GMPKT), Mouchrand Abdanu Adam, kepada Halmaherapost.com, Rabu 25 Agustus 2021.
BACA JUGA:
Pelarian DPO Pembunuh Anak di Ternate Berakhir di Tangan Warga Hiri
Ridha Ajam Resmi Jadi Rektor Unkhair, Ini Pesan Menteri Nadiem
Mouchrand bilang, piket pada waktu itu tidak mampu menjalankan kewajibannya dalam hal menjaga keamanan serta ketertiban di dalam Lapas tersebut.
"Sederhananya, penghuni lapas melarikan diri akibat adanya kesempatan, dan lengahnya petugas," ujarnya.
Mouchrand mengatakan, kacaunya sistem di Lapas Ternate bukan hanya terjadi kali ini. Sebelumnya, telah terkuak pengedaran serta pengendalian Narkoba dari dalam Lapas.
"Penghuni Lapas juga bebas menggunakan alat komunikasi," sambungnya.
Atas kenyataan tersebut, pihaknya mendesak kepada Menkumham RI Yasona Laoly, agar melakukan investigasi terhadap lemahnya sistem keamanan dan ketertiban di Lapas Kelas IIA Kota Ternate.
"Membebas tugaskan Kakanwil Kemenkumham Malut, Kalapas Klas IIA Ternate, dan Petugas piket pada waktu insiden itu terjadi," ujarnya.
Pembebasan tugas itu, menurut Mouchrand, dilakukan untuk mencari pangkal masalah secara objektif dan terukur.
"Karena sejauh ini problem yang terjadi di Lapas dan Rutan tidak pernah ada titik terang menuju perbaikan. Menkumham juga harus mereformasi kebijakan pidana dengan memperhatikan kondisi Lapas," katanya.
Sekadar diketahui, sesuai data pemantauan Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), sepanjang 2017 terjadi 30 kasus kaburnya Napi dan Tahanan di Lapas dan Rutan di Indonesia.
Kasus yang paling memprihatinkan terjadi pada Mei 2017, di mana tidak kurang 442 tahanan dan napi yang menghuni Kepala Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Riau melarikan diri.
"Kasus kaburnya tahanan dari Lapas ini bisa saja terjadi dari banyak faktor, salah satu faktornya bisa saja Lapas tersebut penuh sesak," pungkas Mouchrand.