1. Beranda
  2. Headline
  3. Kabar

Krisis Air

Krisis Air Bersih di Empat Kelurahan, Pemkot Ternate Harus Segera Atasi

Oleh ,

Gerakan Mahasiswa Pemerhati Sosial (GAMHAS) kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Wali Kota Ternate, Kamis, 20 Maret 2025. Mereka mendesak pemerintah segera menyelesaikan krisis air bersih yang masih melanda sejumlah kelurahan.

Dalam aksi yang berlangsung panas, massa menuding Pemkot Ternate dan Perumda Air Minum Ake Gaale gagal memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Komite GAMHAS, Baskara H. Abdullah, menyoroti kondisi warga di Foramadiahi, Sasa, Tabona, dan Tubo yang terpaksa membeli air dengan harga tinggi atau mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Ini bukan masalah baru. Warga sudah terlalu lama menderita, sementara pemerintah hanya memberi janji tanpa solusi konkret," tegas Baskara.

Ia menuntut Pemkot segera memasang pipa distribusi di wilayah yang belum tersambung, menormalkan aliran air, serta mengevaluasi kinerja Perumda Ake Gaale yang dinilai buruk.

GAMHAS juga menilai Peraturan Daerah Kota Ternate Nomor 02 Tahun 2021 tentang Perumda Air Minum Ake Gaale tidak dijalankan secara maksimal.

"Kami menemukan banyak keluhan warga di lapangan. Bahkan di bulan Ramadan ini, mereka terpaksa membeli air profil dengan biaya mahal," katanya.

Baskara menegaskan, aksi mereka tidak akan berhenti sampai pemerintah benar-benar merealisasikan tuntutan.

"Kami akan terus turun ke jalan jika pemerintah tetap lambat dan abai terhadap hak masyarakat atas air bersih!" seru mahasiswa sebelum membubarkan diri.

Aksi semakin memanas saat massa memblokade pintu masuk kantor wali kota. Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, akhirnya turun menemui demonstran, didampingi Direktur Utama Perumda Ake Gaale.

Dalam dialog singkat, Tauhid berjanji akan segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan krisis air bersih di Ternate.

"Semua tuntutan GAMHAS hari ini akan kami upayakan untuk direalisasikan," pungkasnya.

Berita Lainnya