Olahraga
Mercury Boxing Kayu Merah, Ternate Borong 5 Emas Sekaligus di Turnamen Bergengsi
Sasana Mercury Boxing dari Kelurahan Kayu Merah, Kota Ternate, meraih prestasi gemilang dengan menyabet lima medali emas dalam Ternate Boxing Open Tournament yang digelar hingga babak final pada Kamis, 1 Mei 2025.
Para petinju muda dari sasana ini tampil memukau dan mendominasi berbagai kategori, membawa pulang penghargaan tertinggi dalam ajang bergengsi tersebut.
Kelima medali emas tersebut diraih oleh: Adam Nazar (kelas 34 kg, kategori Mini Junior); Salahuddin (kelas 46 kg, Junior); Mubarak Sahril (kelas 50 kg, Junior); Laskar Aditiya (kelas 60 kg, Junior), dan M. Fathir R. Kadam (kelas 57 kg, Eliteman).
Selain itu, Mercury Boxing juga berhasil membawa pulang satu medali perak atas nama Azril Saputra (kelas 46 kg, Junior), serta tiga medali perunggu yang diraih oleh: M. Hisbullah (kelas 40 kg, Mini Junior); Risyan Zaelani (kelas 40 kg, Semi Mini Junior); dan Frans (kelas 60 kg, Eliteman).
Sekretaris Sasana Mercury Boxing, Sandin Ar, menjelaskan bahwa pihaknya menurunkan total 13 atlet dalam turnamen tersebut. Dari jumlah tersebut, sembilan atlet berhasil menembus babak semifinal, dan enam di antaranya lolos ke partai final. Hasilnya, lima atlet sukses mengamankan medali emas.
"Ini pencapaian luar biasa jika dibandingkan dengan capaian kami di ajang Gubernur Cup 2024 di Asrama Haji Ngade, di mana kami hanya membawa pulang tiga emas, dua perak, dan satu perunggu," ungkap Sandin.
Menurutnya, peningkatan prestasi ini tak lepas dari peran penting Ketua Sasana, Ibrahim Kadam, serta kerja keras pelatih Hasta Laraby dan asisten pelatih Surahmat Suwit yang secara konsisten membina atlet sejak tahap latihan di Sasana Mercury Boxing.
Sandin juga menyoroti pentingnya penyelenggaraan turnamen seperti Ternate Boxing Open sebagai wadah pengembangan atlet usia dini, khususnya untuk kategori Mini Junior, Semi Junior, dan Junior.
“Kami mengapresiasi penyelenggara, yaitu KONI Kota Ternate, Pertina Kota Ternate, dan Pertina Provinsi Maluku Utara, yang telah memberikan ruang kompetisi bagi petinju muda. Harapan kami, turnamen seperti ini bisa digelar secara rutin, idealnya tiga kali dalam setahun. Ini sangat membantu meningkatkan jam terbang atlet dan memacu semangat mereka untuk terus berlatih,” tutup Sandin.