Pemerintah
Pemda Halmahera Timur Komitmen Tekan Pengangguran, Gandeng Dunia Usaha dan Industri
Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur menunjukkan komitmen nyata dalam menurunkan angka pengangguran di wilayahnya.
Berdasarkan data terbaru, tingkat pengangguran di Haltim berhasil ditekan dari 6 persen menjadi 4 persen pada tahun 2024.
Bupati Halmahera Timur, Ubaid Yakub menyampaikan bahwa keberhasilan tersebut merupakan hasil dari kolaborasi berbagai pihak, termasuk pelaku usaha dan perusahaan yang beroperasi di daerah tersebut.
"Penurunan ini hasil kerja bersama. Kami terus berupaya menciptakan ruang kerja baru, walaupun ada kebijakan pusat yang melarang rekrutmen tenaga honorer," kata Bupati Ubaid, Kamis, 12 Juni 2025.
Bupati Ubaid mengakui bahwa kebijakan pemerintah pusat yang melarang pengangkatan tenaga honorer berdampak pada meningkatnya pengangguran terdidik di daerah. Meski begitu, pemerintah daerah tidak tinggal diam.
"Memang tidak bisa dihindari ketika pemerintah pusat menginstruksikan untuk tidak melakukan rekrutmen tenaga honorer. Itu sangat memengaruhi jumlah pengangguran, terutama lulusan perguruan tinggi," jelasnya.
Untuk mengatasi hal itu, Ubaid meminta semua pelaku usaha, termasuk pimpinan perusahaan di Haltim, agar membuka ruang lebih luas bagi tenaga kerja lokal.
"Saya minta semua perusahaan di Haltim memberikan peluang sebesar-besarnya kepada pencari kerja lokal, terutama lulusan perguruan tinggi yang kembali ke daerah," ujarnya.
Menurutnya, tidak semua lulusan perguruan tinggi dapat langsung terserap di dunia kerja. Oleh karena itu, sektor pertambangan menjadi tumpuan utama penyerapan tenaga kerja lokal.
"Hampir semua lulusan kita setelah kembali ke daerah belum tentu langsung bekerja. Tapi setidaknya mereka bisa masuk di dunia usaha, khususnya pertambangan," katanya.
Ubaid menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2023, Pemda Haltim telah aktif berkoordinasi dengan berbagai stakeholder dan perusahaan untuk menyerap tenaga kerja lokal. Hasilnya mulai terlihat di tahun 2024.
"Banyak tenaga kerja dari Haltim yang terserap, khususnya di perusahaan besar seperti IWIP, Weda Bay, dan perusahaan lain yang beroperasi di wilayah kami," ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa sektor pemerintahan tidak lagi dapat menjadi andalan dalam menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Karena itu, ia mendorong pengembangan sektor jasa dan industri lain.
"Karena sektor pemerintahan tidak banyak menyerap tenaga kerja, kami berharap sektor jasa dan industri lainnya bisa berkembang dan menjadi solusi," jelas Ubaid.
Bupati Ubaid menegaskan bahwa komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi pengangguran tidak akan berhenti.
"Kami tidak akan berhenti. Kami akan terus berkomunikasi dan bersinergi dengan para pelaku usaha dan perusahaan tambang agar ruang kerja selalu terbuka untuk anak-anak kita," pungkasnya.