1. Beranda
  2. Headline
  3. Kabar

Pemerintah

Gubernur Sherly Dorong Dekranasda Jadi Penggerak Industri Kreatif di Maluku Utara

Oleh ,

Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Maluku Utara masa bakti 2025–2030 resmi dilantik pada Sabtu, 28 Juni 2025 di Pendopo Kedaton Kesultanan Ternate.

Pelantikan yang dipimpin Ketua Dekranasda Malut Rusni Sarbin ini juga mengukuhkan para Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota se-Maluku Utara, serta dihadiri Gubernur Sherly Laos sebagai pembina organisasi.

Gubernur Sherly menegaskan bahwa Dekranasda tidak boleh hanya menjadi organisasi simbolik, melainkan harus hadir sebagai penggerak utama industri kreatif di daerah.

“Dekranasda harus jadi motor penggerak ekonomi kreatif. Tidak cukup hanya hadir dalam seremoni. Kita perlu tindakan nyata yang bisa dirasakan langsung oleh para perajin,” tegas Sherly.

Ia menyebut, meski Maluku Utara tidak memiliki tradisi tenun seperti di Jawa atau Sulawesi, daerah ini kaya akan budaya dari empat kesultanan tua yang dapat menjadi sumber inspirasi produk kerajinan bernilai tinggi.

Gubernur juga menekankan pentingnya membangun ekosistem kreatif yang berkelanjutan melalui inovasi, kolaborasi, dan konsistensi.

“Langkah kecil bisa melahirkan karya besar jika dijalankan bersama dan berkelanjutan. Saya minta seluruh OPD terlibat aktif mendukung para perajin, bahkan hingga ke desa-desa,” katanya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Maluku Utara, Rusni Sarbin, menyatakan bahwa pengurus baru memiliki peran strategis dalam memperkuat perajin lokal agar mampu naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas.

“Dekranasda bukan hanya organisasi pendamping, tapi wadah strategis untuk mendorong kemajuan UMKM berbasis kerajinan lokal. Ini bagian dari membangun ekonomi kerakyatan berbasis budaya,” jelas Rusni.

Pelantikan ini dihadiri pula oleh Sekretaris Daerah Samsuddin A. Kadir dan unsur Forkopimda. Dengan kepengurusan baru, Dekranasda Malut diharapkan mampu menjalankan fungsinya secara optimal untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif berbasis kearifan lokal.

Berita Lainnya