1. Beranda
  2. Headline
  3. Kabar

Pemerintah

Pemprov Maluku Utara Dorong Solusi Permanen Sinkronisasi Proyek Pelabuhan dan Digital

Oleh ,

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara terus mendorong solusi permanen dalam menyelaraskan pembangunan infrastruktur fisik dan digital di wilayahnya.

Hal ini ditegaskan dalam audiensi strategis antara Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, bersama jajaran Diskominfosan Provinsi Maluku Utara dengan Direktorat Bisnis dan Operasi PT Len Telekomunikasi Indonesia (LTI) di Jakarta, baru-baru ini.

Pertemuan tersebut membahas isu krusial mengenai tumpang tindih antara pengembangan Pelabuhan DARKO Sofifi dan jalur kabel laut Palapa Ring segmen Sofifi–Tidore, yang dinilai berisiko mengganggu konektivitas digital nasional.

Direktur Bisnis dan Operasi PT LTI, Dirgantara Putra, menjelaskan bahwa saat ini proyek pembangunan pelabuhan di Sofifi berada tepat di atas koridor kabel laut Palapa Ring Tengah. Kondisi ini dapat mengancam stabilitas jaringan tulang punggung digital nasional.

“Sejak 2019, kabel laut di wilayah ini telah mengalami 12 kali gangguan, sebagian besar akibat faktor geografis ekstrem dan aktivitas manusia,” ujar Dirgantara.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Sarbin Sehe menegaskan bahwa Pemprov Maluku Utara berkomitmen penuh untuk menyelaraskan proyek pelabuhan dengan keberlanjutan infrastruktur digital nasional, demi menjaga konektivitas yang semakin vital bagi pelayanan publik, ekonomi, dan pendidikan di daerah.

“Kita tidak boleh memilih salah satu dan mengorbankan yang lain. Pelabuhan harus tetap berkembang, tapi sistem komunikasi digital juga harus dilindungi. Kita butuh solusi permanen yang menguntungkan semua pihak,” tegas Sarbin.

Dalam audiensi tersebut juga dibahas urgensi revitalisasi kabel laut segmen Manado–Ondong Siau, yang kerap terputus dan berdampak pada gangguan konektivitas di kawasan timur.

PT LTI mendorong adanya dukungan advokasi dari Pemprov Malut ke pemerintah pusat, khususnya Kementerian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI), serta pentingnya edukasi publik bagi nelayan dan pelaku usaha laut untuk menjaga keberlangsungan jalur kabel laut nasional.

Sebagai tindak lanjut, kedua pihak sepakat untuk:

1. Menyusun rencana teknis penyelarasan pembangunan pelabuhan dan koridor kabel laut.

2. Mendorong percepatan regulasi pemanfaatan ruang laut oleh kementerian terkait.

3. Memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menjaga stabilitas infrastruktur komunikasi dan logistik.

Palapa Ring Tengah merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang membentang sejauh 3.122 km, menghubungkan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) di Sulawesi dan Maluku Utara, termasuk Sofifi, Ternate, dan Tidore. Infrastruktur ini menjadi tulang punggung konektivitas digital nasional di kawasan timur Indonesia.

Melalui audiensi ini, Pemprov Maluku Utara kembali menegaskan pentingnya sinergi antara pembangunan fisik dan transformasi digital, agar keduanya tidak berjalan saling mengganggu, tetapi justru saling memperkuat demi kemajuan daerah.

Berita Lainnya