Pertahanan
TNI AD Kirim 550 Personel ke Morotai untuk Misi Pertahanan dan Pembangunan
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) mengirim 550 personel ke Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, sebagai bagian dari pembentukan Batalyon Teritorial 822 Satria Magawe.
Pengiriman ini merupakan gelombang pertama dari total 1.190 personel yang akan menjalankan misi pertahanan dan pembangunan wilayah.
Ratusan prajurit tersebut tiba pada Minggu, 27 Juli 2025, dan terdiri dari 20 perwira, 175 bintara, serta 355 tamtama. Mereka akan bertugas di bawah komando Kodim 1514/Morotai untuk memperkuat kehadiran negara di wilayah strategis yang termasuk dalam kategori daerah tertinggal, terluar, dan terpencil (3T).
Komandan Kodim 1514/Morotai, Letkol Arh Masykur Akmal, menjelaskan bahwa kehadiran Batalyon Teritorial ini mengemban dua tugas utama, yaitu menjaga ketahanan nasional dan mendukung pembangunan daerah.
“Tugas tempur mencakup pertahanan dan keamanan, termasuk menjaga kedaulatan dari segala bentuk ancaman. Sementara itu, tugas pembangunan teritorial diarahkan untuk memperkuat sektor-sektor dasar masyarakat,” ujar Letkol Masykur saat menyambut kedatangan personel.
Ia menambahkan, Batalyon 822 dilengkapi dengan empat kompi produksi yang memiliki spesialisasi di bidang pertanian, peternakan, konstruksi, dan kesehatan. Personel yang tergabung dalam kompi ini akan bekerja langsung bersama masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi lokal.
Letkol Masykur menegaskan bahwa Morotai memiliki potensi besar untuk berkembang, namun selama ini masih terbebani oleh label 3T.
“Harapan kami—khususnya saya sebagai Dandim dan juga Danyon—adalah menghilangkan label 3T dari Morotai. Karena kita tahu, daerah 3T umumnya menghadapi tantangan dalam ekonomi, infrastruktur, dan akses pelayanan dasar. Kami ingin menjadi bagian dari perubahan itu,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar kehadiran TNI di Morotai berdampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat.
Komandan Batalyon 822 Satria Magawe, Mayor Inf Raju Pacilasera, menyatakan kesiapan penuh seluruh prajurit untuk melaksanakan tugas yang telah dipercayakan oleh negara.
“Kami memiliki dua tugas pokok: pertama, menjaga pertahanan dan keamanan wilayah; kedua, melaksanakan program pembangunan teritorial. Ini bukan hanya tentang pengamanan, tetapi juga tentang membangun pondasi ekonomi dan sosial masyarakat,” ujar Mayor Raju.
Menurutnya, pengiriman Batalyon 822 ke Morotai adalah bagian dari strategi TNI AD dalam memperkuat ketahanan wilayah, mendukung program ketahanan pangan nasional, dan mempercepat pembangunan daerah perbatasan.
“Selain menjaga stabilitas, kami akan turut serta meningkatkan sektor-sektor vital seperti ketersediaan pangan, layanan kesehatan, energi, dan pembangunan infrastruktur. Kami ingin masyarakat merasakan manfaat langsung dari kehadiran kami di sini,” tambahnya.
Mayor Raju optimistis bahwa sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat akan mampu menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.
“Kami berharap, dengan kedatangan personel Batalyon 822 di Morotai, perekonomian masyarakat dapat tumbuh pesat. Kami ingin meninggalkan warisan bukan hanya dalam bentuk keamanan, tetapi juga dalam bentuk kemajuan,” pungkasnya.