Protes
Warga Rua, Ternate Desak PLTMG Adil Rekrut Karyawan dan Salurkan CSR
Warga Kelurahan Rua, Kota Ternate, menggelar aksi demonstrasi di depan Perusahaan Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 30 MW yang berlokasi di Kelurahan Kastela hingga Kelurahan Rua.
Mereka menuntut agar PLTMG berlaku adil dalam proses rekrutmen karyawan lokal serta mengalokasikan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) secara merata.
Aksi dipimpin langsung oleh Koordinator Lapangan, Ekal F. Kapita. Ekal menyampaikan bahwa selama PLTMG beroperasi sejak tahun 2019 hingga 2025, tidak ada satu pun warga Kelurahan Rua yang diterima bekerja di perusahaan tersebut.
“PLTMG berdiri di atas dua kelurahan, yakni Kastela dan Rua, tetapi penerimaan karyawan selalu didominasi warga Kastela. Ini bentuk diskriminasi terhadap kami,” tegas Ekal kepada Halmaherapost.com.
Ia juga menyesalkan penolakan terhadap sejumlah warga Rua yang melamar pekerjaan, termasuk sebagai supir, namun tidak diterima. “Warga kami siap kerja, bahkan untuk posisi dasar, tapi selalu ditolak,” lanjutnya.
Empat Tuntutan Warga
Dalam aksi tersebut, massa menyampaikan empat tuntutan utama kepada pihak PLTMG:
Meminta PLTMG menerapkan asas keadilan dalam penerimaan karyawan lokal, dengan tidak memonopoli peluang kerja hanya untuk warga Kelurahan Kastela.
Menuntut alokasi CSR yang adil dan merata di wilayah lingkar perusahaan, termasuk Kelurahan Rua.
Meminta dilakukannya riset dampak lingkungan dan sosial, khususnya terhadap nelayan dan petani di sekitar wilayah operasional PLTMG.
Mendorong penyesuaian syarat rekrutmen agar memberi ruang bagi warga lokal berpendidikan SMA atau sederajat.
Aksi berlangsung damai dan diterima langsung oleh pihak perusahaan. Human Resource Development (HRD) PLTMG, Andre, mewakili manajemen dalam forum hearing bersama perwakilan warga.
“Aspirasi masyarakat kami terima dan akan kami teruskan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti,” kata Andre dalam pertemuan tersebut.
Ekal menegaskan, jika tuntutan mereka tidak direspons dalam waktu dekat, maka warga siap melakukan aksi lanjutan.
“Kami sudah sepakat, jika tidak ada kejelasan dalam waktu dekat, maka warga Rua akan memboikot seluruh aktivitas PLTMG,” ujarnya.
Pihak PLTMG Buka Ruang Dialog
Menanggapi aksi tersebut, Tenaga Lapangan Administrasi PLTMG, Andri Prasetyo, menyatakan bahwa perusahaan terbuka terhadap masukan dan kritik dari masyarakat. Ia menjelaskan bahwa informasi rekrutmen telah disampaikan ke Kelurahan Rua sebelum dibuka secara umum, namun minat pelamar dari Rua dinilai masih minim.
“Sebelum kami umumkan secara terbuka, kami sudah sampaikan ke Kelurahan Rua. Tapi hanya satu orang yang melamar,” kata Andri saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Terkait CSR, Andri menjelaskan bahwa sejak PLTMG berada di bawah pengelolaan baru pada 2023, pihaknya telah menjalankan beberapa program, termasuk penanaman mangrove dan bantuan bencana untuk warga Rua pada 2024.
“Kami harap masyarakat bisa memberi masukan langsung agar program CSR kami benar-benar tepat sasaran. Kami terbuka untuk duduk bersama dalam forum terbuka,” tutup Andri.