Kemanusiaan
Senyum Terakhir Remaja Malifut dan Sentuhan Kemanusiaan Haji Robert
Senyum manis Najriyati M. Muhammad (16) seolah masih membekas di ingatan keluarga dan kerabatnya. Siswi SMA asal Desa Bobao, Kecamatan Malifut, Halmahera Utara, itu dikenal ceria dan ramah, meski tubuhnya digerogoti penyakit autoimun yang merusak ginjal dan paru-paru. Di tengah rasa sakit, ia tetap bisa bercanda dan bermain ponsel bersama orang-orang terdekat.
Awalnya Najriyati dirawat di RSUD Tobelo. Namun, keterbatasan fasilitas membuat pengobatan tidak optimal. Mendengar kabar tersebut, Presiden Direktur PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), Haji Robert, langsung menginstruksikan agar Najriyati dirujuk ke RSUP Prof. Kandou Manado, rumah sakit rujukan dengan fasilitas lengkap.
Perjalanan laut ditempuh bersama keluarga dan tim pendamping NHM. “Dalam perjalanan, almarhumah masih bercanda dan bermain HP seperti biasanya,” kenang salah satu pendamping, Rabu 17 September 2025.
Sesampainya di ruang PICU RSUP Manado, Najriyati sempat mengucapkan kalimat yang mengejutkan keluarga: “Saya akan tiada besok.” Ucapan itu menyisakan keharuan mendalam. Malam itu, pukul 20.00 WITA, ia masih tampak normal, berbaring sambil memegang ponsel. Namun, dua jam kemudian, tepat pukul 22.10 WITA, Najriyati menghembuskan napas terakhir.
Begitu kabar duka diterima, Haji Robert segera memerintahkan tim NHM mengurus seluruh proses, mulai dari administrasi rumah sakit hingga pemulangan jenazah. Biaya penerbangan Manado–Ternate–Sofifi–Malifut ditanggung penuh NHM. Tepat pukul 12.55 WITA, jenazah Najriyati diterbangkan ke Ternate, lalu dibawa ke kampung halamannya untuk dimakamkan.
Bagi Haji Robert, bantuan ini bukan sekadar kewajiban perusahaan. “Ini duka kita semua. Apa pun yang bisa kita lakukan untuk meringankan keluarga, akan kita lakukan,” pesannya melalui tim NHM.
Najriyati mungkin telah berpulang, namun kepedulian yang ia terima meninggalkan pelajaran: di tengah kehilangan, sentuhan kasih dan kemanusiaan tetap mampu memberikan harapan dan makna yang abadi.