Pemerintah
Wagub Maluku Utara Pastikan Percepatan Program Asta Cita Presiden
Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, memastikan percepatan pelaksanaan Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di seluruh kabupaten/kota di provinsi kepulauan ini.
Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Capaian Program Pemerintah Pusat di Daerah yang digelar di Ruang Bidadari, Lantai IV Kantor Gubernur Maluku Utara.
Maluku Utara yang terdiri dari 10 kabupaten/kota, 975 pulau, 118 kecamatan, dan 1.067 desa memiliki tantangan geografis yang cukup kompleks, terutama dalam penyediaan layanan publik.
Dalam rapat yang dihadiri oleh Wakil Wali Kota Ternate, Wakil Bupati Halmahera Tengah, Wakil Bupati Halmahera Timur, Wakil Bupati Pulau Taliabu, Kepala SPPG Malut, Asisten III Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, dan Staf Ahli Bupati Halmahera Barat ini, dibahas berbagai capaian dan langkah percepatan program prioritas nasional.
“Rakor ini menjadi ruang penting untuk memastikan manfaat program nasional benar-benar dirasakan masyarakat. Oleh karena itu, kita harus menyamakan persepsi dan menyusun langkah konkret,” ujar Wagub Sarbin dalam sambutannya.
Program prioritas yang dievaluasi meliputi: Cek Kesehatan Gratis (CKG), Makanan Bergizi Gratis (MBG), Penanggulangan Stunting, Transformasi Ekonomi Terpadu (TEKAD), Koperasi Merah Putih, Penanggulangan Kemiskinan.
Kepala SPPG Malut, Muhammad Ramli, dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa kesinambungan program MBG sangat penting dalam meningkatkan kualitas pangan dan kesehatan masyarakat.
Berikut data capaian MBG yang dipaparkan dalam rapat:
▪︎Halmahera Barat: 37.087 penerima manfaat; baru aktif 1 dari 13 dapur
▪︎Halmahera Tengah: 21.761 penerima manfaat; belum ada dapur aktif dari 8 dapur
▪︎Halmahera Utara: 65.186 penerima manfaat; baru aktif 2 dari 22 dapur
▪︎Halmahera Selatan: 77.815 penerima manfaat; baru aktif 4 dari 26 dapur
▪︎Kepulauan Sula: 32.643 penerima manfaat; belum ada dapur aktif dari 11 dapur
▪︎Halmahera Timur: 28.566 penerima manfaat; belum ada dapur aktif dari 10 dapur
▪︎Pulau Morotai: 26.780 penerima manfaat; belum ada dapur aktif dari 9 dapur
▪︎Pulau Taliabu: 28.195 penerima manfaat; belum ada dapur aktif dari 10 dapur
▪︎Kota Ternate: 54.031 penerima manfaat; baru aktif 10 dari 19 dapur
▪︎Kota Tidore Kepulauan: 33.944 penerima manfaat; baru aktif 1 dari 12 dapur
Ramli menambahkan, layanan untuk balita dan ibu hamil tersedia di Kota Ternate dan Halmahera Barat, sedangkan untuk siswa program ini sudah berjalan di Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Barat, dan Halmahera Utara.
SPPG Malut juga berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional dan bekerja sama dengan BUMD serta Kopdes Merah Putih untuk menyediakan 3.000–4.000 penerima manfaat setiap hari, dengan perputaran ekonomi sekitar Rp1 miliar per bulan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Maluku Utara, Dr. Giscard Kroons, memaparkan bahwa program CKG merupakan bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan layanan kesehatan.
Data hingga 16 September 2025 menunjukkan: Total sasaran: 1.355.622 jiwa, Pendaftar baru: 165.706 jiwa (12,22%), Peserta diperiksa: 151.412 jiwa (11,17%).
Capaian tertinggi ada di Pulau Taliabu (19,86%), Tidore Kepulauan (17,05%), dan capaian terendah di Halmahera Utara (7,52%).
Beberapa kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan regulasi, bahan medis habis pakai, sarana prasarana, serta biaya operasional.
“Kami mengajak seluruh wakil kepala daerah untuk bersinergi dengan Dinas Kesehatan kabupaten/kota guna mengatasi kendala tersebut,” ujarnya.
Data dari Bappeda Maluku Utara menyebutkan angka kemiskinan naik 1% atau bertambah 11.451 jiwa menjadi 1.405.682 jiwa pada 2025 dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Wa Zaharia, menyatakan bahwa pembentukan Koperasi Desa Merah Putih telah mencapai 100%, dengan total 1.185 koperasi desa/kelurahan yang terbentuk.
Program Gerakan Orang Tua Asih Cegah Stunting (Genting) yang dijalankan BKKBN menunjukkan capaian signifikan sebesar 77,3%, dengan 1.667 sasaran yang telah menerima layanan.
Wakil Sarbin dalam kesempatan itu menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dan daerah.
“Dengan komitmen bersama, MBG dapat berjalan optimal, koperasi tumbuh sehat, angka stunting turun, dan kemiskinan dapat diatasi,” pungkasnya.