Pemerintah
Ternate Job Fair 2025 Resmi Digelar: Dorong Pasar Kerja Inklusif dan Berdaya Saing
Pemerintah Kota Ternate resmi membuka Ternate Job Fair Hybrid 2025, sebuah pameran bursa kerja yang diikuti oleh 15 perusahaan dari berbagai sektor.
Kegiatan yang dibuka Wali Kota H. M. Tauhid Soleman dan dihadiri Wakil Wali Kota Nasri Abubakar serta Forkopimda dan perusahaan ini digelar selama dua hari, 24–25 September 2025, di Jati Hotel Ternate dengan format hybrid yang menggabungkan kehadiran fisik dan daring.
Job Fair ini menawarkan total 1.557 lowongan kerja, termasuk 10 posisi khusus untuk penyandang disabilitas. Kegiatan ini mengusung tema “Dorong Pasar Kerja Inklusif dan Berdaya Saing”, sebagai upaya memperluas akses kerja sekaligus meningkatkan kualitas tenaga kerja di Kota Ternate.
Wali Kota Ternate, H. M. Tauhid Soleman, dalam sambutannya mengatakan bahwa pembangunan ketenagakerjaan bukan hanya membuka lapangan kerja, tetapi juga menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
“Pembangunan ketenagakerjaan harus menjawab tantangan persaingan global, perkembangan teknologi digital, dan tuntutan keterampilan baru. Job Fair ini menjadi wadah strategis untuk mempertemukan pencari kerja dan perusahaan serta membuka peluang peningkatan kompetensi,” ujar Wali Kota.
Menurutnya, Job Fair juga merupakan langkah konkrit untuk mengurangi angka pengangguran terbuka di Kota Ternate, yang pada tahun 2023 mencapai 6,62%, tertinggi di Provinsi Maluku Utara.
Tema “Berdaya Saing Menuju Pasar Kerja yang Inklusif” menegaskan pentingnya membuka kesempatan kerja bagi semua kalangan, termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas.
Ia menjelaskan bahwa aspek berdaya saing berkaitan dengan kemampuan tenaga kerja menguasai keterampilan, pengetahuan, dan sikap profesional. Sedangkan aspek inklusif menekankan akses yang sama untuk semua, tanpa diskriminasi.
“Job Fair ini tidak hanya mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan, tetapi juga sebagai ajang peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi,” ujarnya.
Salah satu masalah ketenagakerjaan yang masih dihadapi adalah ketidaksesuaian keterampilan pencari kerja dengan kebutuhan perusahaan, serta kesenjangan informasi antara pencari kerja dan perusahaan.
“Meskipun lowongan cukup banyak, daya serap tenaga kerja belum optimal karena keterampilan yang dimiliki belum sesuai dengan kebutuhan pasar,” katanya.
Selain itu, keterbatasan informasi menyebabkan perusahaan kesulitan mendapatkan tenaga kerja yang tepat sesuai kualifikasi.
Ia mengapresiasi dukungan dunia usaha dan berharap kegiatan Job Fair dapat menjadi agenda rutin untuk menekan angka pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Terima kasih kepada perusahaan dan pengusaha yang telah menyediakan lowongan kerja. Semoga kegiatan ini berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.
Ia juga mengajak para pencari kerja memanfaatkan momentum Job Fair sebagai peluang untuk mengembangkan diri dan meraih kesempatan karier yang lebih baik.
“Manfaatkan ajang ini untuk membangun jejaring dan meningkatkan kompetensi agar bisa bersaing di dunia kerja,” tandasnya.
Plt. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Ternate, Faisal Badaruddin, menambahkan bahwa penyelenggaraan Job Fair dengan format hybrid adalah inovasi untuk memperluas akses masyarakat.
“Kebutuhan pencari kerja terus meningkat, sementara lapangan kerja terbatas. Dengan format hybrid, kami berharap masyarakat dari berbagai daerah bisa mengakses informasi dan peluang kerja tanpa kendala jarak,” jelas Faisal.
Ia juga menegaskan bahwa Job Fair ini menjadi sarana sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan pencari kerja untuk menciptakan pasar tenaga kerja yang sehat dan kompetitif.
Ternate Job Fair Hybrid 2025 menjadi tonggak penting dalam upaya Pemerintah Kota Ternate menciptakan pasar kerja yang inklusif dan berdaya saing, sejalan dengan visi daerah untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.