1. Beranda
  2. Headline
  3. Kabar

Evakuasi

ABK MV. Prince Gold Dievakuasi ke RSUD Morotai

Oleh ,

Seorang anak buah kapal (ABK) MV. Prince Gold yang mengalami luka serius di bagian perut berhasil dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan Polairud Morotai dan dibawa ke RSUD Soekarno Morotai untuk mendapatkan perawatan medis, Kamis 02 Oktober 2025.

Kronologi kejadian berawal pada Rabu 01 Oktober 2025, pukul 12.00 UTC, saat seorang ABK mengalami luka terbuka dan dalam pada bagian perut, sehingga membutuhkan penanganan medis darurat. Kapal kemudian mengubah arah menuju Pelabuhan Morotai, Indonesia.

Keesokan harinya, Kamis 02 Oktober 2025, pukul 11.45 WIT, Tim SAR Gabungan melalui koordinasi dengan On Scene Commander (OSC) berhasil berkomunikasi dengan MV. Prince Gold menggunakan alat komunikasi milik KM. Aksar Saputera 23, sekaligus menentukan titik koordinat intercept.

Selanjutnya, pada pukul 13.15 WIT, tim aju bergerak menuju lokasi dengan menggunakan speed boat milik masyarakat untuk memberikan penanganan awal kepada korban. Sembilan menit kemudian, tepat pukul 13.24 WIT, Tim SAR Gabungan Polairud Morotai tiba di lokasi intercept dan langsung melakukan tindakan awal.

Pada pukul 14.07 WIT, korban meminta untuk dirujuk ke RSUD Morotai dengan didampingi dua awak MV. Prince Gold. Evakuasi dilakukan menggunakan RIB Trimaran milik Lanal Morotai. Tim SAR bergerak menuju lokasi pada pukul 14.39 WIT, dan tiba pukul 15.03 WIT untuk melaksanakan proses evakuasi.

Pukul 15.50 WIT, korban berhasil dievakuasi dari atas kapal menuju Pelabuhan Daruba menggunakan RIB Trimaran. Setibanya di pelabuhan pada pukul 16.10 WIT, korban langsung dibawa ke RSUD Soekarno Morotai untuk mendapat penanganan lanjutan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa naas yang menimpa seorang ABK itu ketika korban sedang makan di atas kapal. Diduga lantai kapal yang licin membuat korban terpeleset hingga mengenai benda tajam yang mengakibatkan luka serius di bagian perut.

"Informasinya, saat dia makan dan terpeleset karena lantai kapal licin, lalu kena benda tajam pada bagian perut," ungkap salah satu anggota Polairud Morotai, Julfan, kepada media ini, Kamis 02 Oktober 2025.

Saat ini, lanjut dia, korban tengah mendapat perawatan intensif di RSUD Morotai. Sementara dokumen kapal telah diamankan oleh pihak Syahbandar Morotai.

"Dokumennya sementara sudah diamankan oleh Syahbandar Morotai. Kapalnya tidak berlabuh di pelabuhan, hanya berlabuh di sekitar Pulau Mitita sambil menunggu rekannya yang sedang dirawat," jelas Julfan.

Operasi SAR kemudian ditutup setelah dilaksanakan debriefing dan evaluasi pada pukul 16.45 WIT. Dari hasil evaluasi disimpulkan bahwa proses evakuasi berjalan lancar, dan korban telah diserahkan ke pihak rumah sakit dalam keadaan selamat.

Berita Lainnya