Lingkungan
Harita Nickel Rutin Uji Sampel Air di Pulau Obi
PT Harita Nickel secara rutin melakukan pengujian sampel air laut di wilayah sekitar operasionalnya di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Kegiatan yang bertujuan untuk memastikan kualitas air laut tetap terjaga dan bebas dari pencemaran akibat aktivitas pertambangan ini sebagai bagian dari komitmen terhadap perlindungan lingkungan.
Dalam rangka menunjukkan keterbukaan terhadap publik dan media, Harita Nickel mengajak sejumlah awak media untuk mengunjungi langsung beberapa titik pemantauan lingkungan di sekitar Pulau Obi pada Kamis, 2 Oktober 2025.
“Kunjungan ini bertujuan agar rekan-rekan media bisa melihat langsung praktik pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, terutama di kawasan perairan sekitar area tambang Harita Nickel,” ujar Bayu, Local Media Engagement Superintendent Harita Nickel.
Selama kunjungan, media diperkenalkan ke sejumlah titik vital operasional dan pemantauan lingkungan, didampingi oleh Joseph Sinaga, Corporate Communications Superintendent, dan Irsyad Prakasa, Media Relations Manager Harita Nickel.
Pengujian sampel air laut dilakukan Harita Nickel secara berkala dengan melibatkan tim ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Sampel air yang diambil dari perairan sekitar kemudian dikirim ke laboratorium independen untuk dianalisis secara ilmiah.
“Sampel diambil dari kedalaman 3 hingga 10 meter, kemudian diuji untuk mengetahui apakah ada potensi pencemaran akibat aktivitas tambang,” jelas Aldiko, Environment Marine Harita Nickel.
Ia menambahkan bahwa pengujian ini juga menjadi bagian dari upaya pemenuhan regulasi lingkungan yang berlaku, serta sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam menjaga kelestarian ekosistem laut.
“Hasil uji laboratorium yang kami terima sejauh ini tidak menunjukkan adanya pencemaran di perairan sekitar Pulau Obi yang disebabkan oleh kegiatan operasional Harita Nickel,” tegasnya.
Tak hanya pengujian air laut, Harita Nickel juga menjalankan program rehabilitasi ekosistem laut melalui kegiatan transplantasi terumbu karang di Pulau Kasturi—sebuah pulau kecil berpasir putih yang terletak sekitar 10 menit perjalanan dengan speedboat dari Desa Kawasi, pusat operasional Harita Nickel.
“Di Pulau Kasturi, kami melakukan transplantasi terumbu karang di area pesisir. Ini merupakan habitat penting bagi ikan dan biota laut lainnya, agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga,” tutup Aldiko.
Melalui berbagai inisiatif tersebut, Harita Nickel menegaskan komitmennya dalam mengintegrasikan praktik pertambangan yang berkelanjutan dengan upaya pelestarian lingkungan hidup, khususnya di wilayah pesisir dan laut Pulau Obi.