Ekonomi
Obi Jaya Mandiri, UMKM Binaan Harita Nickel Kembangkan Ekonomi Lokal
Obi Jaya Mandiri, UMKM binaan Corporate Social Responsibility (CSR) Harita Nickel, terus menunjukkan kemajuan pesat dalam memberdayakan masyarakat dan menggerakkan ekonomi lokal di Desa Kawasi, Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan.
UMKM yang digerakkan oleh perempuan-perempuan lokal ini dirintis sejak tahun 2019 oleh Suryani Jouronga, warga asli Desa Kawasi yang kini menjadi sosok inspiratif di lingkar tambang.
Melalui dukungan CSR Harita Nickel, Obi Jaya Mandiri tumbuh dari usaha kecil menjadi kelompok produktif yang menghasilkan beragam produk olahan makanan.
“Sejak berdiri, Obi Jaya Mandiri telah berkembang sangat pesat dan bahkan berhasil meraih penghargaan di ajang Indonesian CSR Awards serta Indonesian SDGs Award 2023,” ujar Suryani saat ditemui di pusat industri kecil Kampung Baru, Desa Kawasi, Kamis, 2 Oktober 2025.
Penghargaan tersebut diraih dalam kategori Terbaik I Local Hero on Social Responsibility, sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat melalui UMKM.
Suryani mengungkapkan, capaian itu merupakan hasil dari kerja keras seluruh anggota kelompok, serta bimbingan berkelanjutan dari CSR Harita Nickel. Ia menekankan pentingnya pendampingan, pelatihan, dan akses pasar yang diberikan perusahaan kepada masyarakat lingkar tambang.
“Semua pencapaian, baik penghargaan maupun omzet yang terus meningkat, tidak lepas dari dukungan Harita Nickel dalam mendorong warga lokal membentuk dan mengelola usaha sendiri,” katanya.
Kelompok UMKM Obi Jaya Mandiri memproduksi berbagai makanan olahan khas daerah, seperti keripik pisang, keripik keladi, tahu-tempe, dan sambal ikan. Produk unggulannya adalah keripik pisang merek Horiwo, yang namanya diambil dari kata lokal Horewo, yang berarti “mari berkumpul.”
“Awalnya kami ragu karena pisang di sini punya rasa asin alami, dan kami khawatir tidak akan laku dijual. Tapi setelah pendampingan dari CSR Harita Nickel, kami belajar cara mengolah, mengemas, dan memasarkannya secara profesional,” ujar Mama Cahya, sapaan akrab Suryani.
Kini, kelompok ini memproduksi dan memasarkan setidaknya sembilan produk olahan lokal, yang sudah dipasarkan tidak hanya di Pulau Obi, tetapi juga ke luar daerah. Pendapatan mereka pun meningkat signifikan.
“Dengan bimbingan CSR, omzet kami sekarang bisa mencapai ratusan juta rupiah dalam setahun,” tambahnya.
Tak hanya memberikan pelatihan produksi, Harita Nickel juga membekali kelompok ini dengan keterampilan kewirausahaan, pelatihan manajemen usaha, pengemasan produk, hingga pemasaran digital. Langkah ini memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan warga, khususnya para perempuan di Kawasi.
Sebelum adanya program CSR, mayoritas warga Desa Kawasi hanya bergantung pada sektor perikanan. Namun kini, banyak warga, terutama ibu rumah tangga, mulai aktif dalam kegiatan produktif melalui UMKM.