HUT
Pemprov Maluku Utara Peringati HUT ke-26 Lewat Storytelling Bertema ‘Sang Pejuang’
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara menggelar kegiatan Storytelling bertema “Sang Pejuang” sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Provinsi Maluku Utara.
Kegiatan tersebut resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, pada Kamis, 9 Oktober 2025, di Aula Oemar Bakri, Sofifi.
Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara ini bertujuan untuk mengenang perjuangan para tokoh pemekaran daerah serta menanamkan semangat sejarah kepada generasi muda, khususnya di kalangan tenaga pendidik.
Dalam kegiatan ini, hadir sebagai narasumber utama tokoh pemekaran Maluku Utara, Dr. Syaiful Ruray, yang turut memberikan materi dalam sesi “Ngobrol Inspirasi.” Ia mengisahkan langsung proses panjang perjuangan pembentukan Provinsi Maluku Utara, tantangan yang dihadapi, serta nilai-nilai yang perlu diwariskan kepada generasi muda.
“Perjuangan membentuk Provinsi Maluku Utara bukan proses yang singkat. Ini adalah hasil dari semangat kolektif, tekad, dan komitmen banyak pihak untuk memajukan daerah,” ujar Syaiful di hadapan peserta yang didominasi oleh guru dan tenaga pendidik se-Maluku Utara.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sarbin Sehe menekankan bahwa pembangunan daerah harus dilakukan secara merata agar seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam mewujudkan kemajuan daerah.
“Pembangunan di Maluku Utara harus berjalan merata agar masyarakat dapat menikmatinya. Soal status itu penting, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kue pembangunan ini bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Maluku Utara,” ujar Sarbin.
Wagub juga memperkenalkan konsep pembangunan “desa rasa kota” sebagai upaya untuk mempercepat pemerataan infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di pedesaan.
“Sofifi akan kami dorong menjadi kota metropolitan. Tapi pembangunan tidak boleh hanya terpusat di ibu kota provinsi. Desa-desa harus ikut maju dan berkembang, sehingga tidak ada lagi ketimpangan,” tegasnya.
Acara ini turut dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, para tokoh pejuang pemekaran, kepala cabang dinas, kepala sekolah dari seluruh kabupaten/kota (melalui virtual meeting), guru-guru SMA, serta perwakilan masyarakat Sofifi. Suasana kegiatan berlangsung khidmat dan penuh antusiasme.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Utara, Abubakar Abdullah, dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya memperkuat pendidikan sejarah lokal di sekolah-sekolah.
“Kegiatan seperti ini menjadi sarana edukatif untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan dan semangat kebersamaan kepada generasi muda. Ini penting sebagai fondasi karakter dan identitas daerah,” ujarnya.
Kegiatan kemudian ditutup dengan penyerahan cenderamata kepada narasumber serta sesi foto bersama seluruh peserta.