1. Beranda
  2. Headline
  3. Kabar

Musik

Sekda Ternate Luncurkan Karya Musik Tradisi, Puji Konsistensi ‘Ata deng Kofia’

Oleh ,

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Rizal Marsaoly, resmi meluncurkan video dokumenter karya musik tradisional Arababu Madadi garapan seniman lokal Hasan Ali atau Ata deng Kofia.

Dalam peluncuran yang digelar di Titik Kumpul Kafe, Benteng Oranje, Sabtu malam, 8 November 2025, Sekda memuji konsistensi Ata dalam melestarikan musik tradisi di tengah arus modernisasi.

Dalam sambutannya, Rizal menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari identitas daerah dan warisan nasional.

“Saya mewakili Pemerintah Kota Ternate melaunching video dokumenter karya Hasan Ali atau Ata deng Kofia yang berkaitan dengan musik tradisional Arababu Madadi. Konsep ini menarik karena memperlihatkan bagaimana proses pelestarian seni dilakukan. Ini tentu harus diapresiasi,” ujar Rizal.

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Balai Pelestarian Budaya (BPB) Wilayah XXI Maluku Utara yang aktif mendorong para musisi lokal tetap mempertahankan karakter musik tradisi.

Sekda Ternate, Rizal Marsaoly dalam kegiatan launching Video Pendokumentasian Karya musik tradisional Arababu Madadi dari Hasan Ali atau Ata deng Kofia. Foto: Halmaherapost.com

“Semangat kebijakan pusat melalui Balai Pelestarian Budaya Wilayah XXI Maluku Utara diharapkan dapat terus mendorong kekuatan seni dan budaya di Indonesia. Malam ini di Kota Ternate, sinergi dan kolaborasi itu telah terwujud,” tambahnya.

Sekda menambahkan bahwa penampilan Ata deng Kofia beserta kelompok musik tradisi binaannya nantinya akan tampil dalam acara Hajat 775 Tahun Kota Ternate* pada 2026.

“Apa yang ditampilkan Ata deng Kofia bukan hanya musiknya, tetapi juga memperlihatkan proses pembuatan alat musik—mulai dari mengumpulkan bahan hingga membuatnya secara tradisional. Bahkan, masih ada beberapa tetua di Kota Ternate yang mempertahankan alat musik arababu. Saya berharap nuansa kolaborasi ini tetap dijaga dan menjadi narasi kuat dalam perayaan Hajat 2026 dan JKPI,” jelasnya.

Rizal menegaskan, konsistensi dan dedikasi Ata deng Kofia menjadi contoh penting bagi generasi muda agar tetap mencintai seni dan budaya lokal.

Penampilan Hasan Ali atau Ata deng Kofia dalam kegiatan launching Video Pendokumentasian Karya musik tradisional Arababu Madadi dari Hasan Ali atau Ata deng Kofia. Foto: Halmaherapost.com

Sementara itu, Hasan Ali atau Ata deng Kofia menjelaskan bahwa karya Arababu Madadi lahir dari kekhawatiran terhadap semakin sedikitnya maestro musik tradisional di Ternate.

“Sampai saat ini, kami tidak pernah berpikir alat musik itu bisa tercipta kembali. Di Maluku Utara, khususnya di Ternate, tinggal sedikit maestro musik tradisi,” ujarnya.

Ia menyebut Om Udin dan Om Sadan, pengrajin senior sekaligus tetua di Ternate, sebagai tokoh yang mendukung generasi muda dalam melestarikan musik tradisional.

“Karya ini dibuat karena kekhawatiran saya, jangan sampai musik tradisi hilang. Karena itu, saya membuat karya ini berkat dukungan dari Balai Pelestarian Budaya Wilayah XXI Maluku Utara. Proses pembuatannya dimulai dari pengambilan bahan, lalu dibuat secara tradisional bersama para maestro. Sekilas tampak sederhana, tetapi sebenarnya sangat sulit,” jelas Ata.

Penampilan Madifo dalam kegiatan launching Video Pendokumentasian Karya musik tradisional Arababu Madadi dari Hasan Ali atau Ata deng Kofia. Foto: Halmaherapost.com

Ia berharap pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Ternate, dapat memberikan perhatian lebih terhadap pelestarian musik tradisional.

Balai Pelestarian Budaya Wilayah XXI Maluku Utara juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi Hasan Ali dalam melestarikan musik Arababu. Dukungan serupa datang dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

Dalam kegiatan itu, sejumlah kelompok musik binaan Ata deng Kofia tampil memukau penonton, antara lain Sanggar Timur Jauh, Madifo, dan Yangere. Mereka menampilkan kolaborasi musik tradisi khas Ternate yang kental nuansa etniknya.

Berita Lainnya