1. Beranda
  2. Headline
  3. Kabar

Pemerintah

Gubernur Sherly Dorong Proyek Strategis SDA di Maluku Utara

Oleh ,

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, mendorong percepatan pembangunan proyek strategis sumber daya air (SDA) di provinsi ini.

Upaya tersebut mulai membuahkan hasil setelah pemerintah pusat memastikan sejumlah agenda pembangunan SDA masuk dalam perencanaan Tahun Anggaran 2026.

Dalam pertemuan dengan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Dwi Purwantoro, Gubernur Sherly menyampaikan tiga aspirasi utama. Pertama, pembangunan talud di Jambula, Kecamatan Pulau Ternate. Kedua, penyediaan air baku di Rioribati, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat. Ketiga, pengendalian banjir di Amasing Kali, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan.

“Pembangunan ini sangat penting untuk mengurangi risiko banjir dan menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat, termasuk untuk mendukung rencana pembangunan Sekolah Rakyat,” kata Sherly, Kamis, 4 Desember 2025.

Direktur Jenderal SDA, Dwi Purwantoro, memastikan aspirasi tersebut akan segera dikaji dan ditindaklanjuti. Menurutnya, seluruh usulan yang disampaikan gubernur akan dikoordinasikan dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara dan dilaporkan ke Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum.

“Aspirasi ini akan kami sampaikan kepada Sekretaris Jenderal dan segera kami koordinasikan dengan BWS Maluku Utara untuk dikaji lebih lanjut,” ujar Dwi.

Selain agenda Tahun Anggaran 2026, Ditjen SDA juga telah menyiapkan sejumlah program pembangunan di Maluku Utara pada 2025. Program tersebut meliputi pembangunan pengendali sedimen di Kecamatan Ternate Selatan dan Kecamatan Ternate Kepulauan sebanyak dua unit, pembangunan drainase primer lanjutan di Kota Baru Sofifi sepanjang 0,5 kilometer, serta pembangunan breakwater Pantai Tomiku di Kabupaten Halmahera Barat sepanjang 0,3 kilometer.

Untuk 2026, Ditjen SDA merencanakan pembangunan pengendali sedimen Sungai Kastela, pembangunan tanggul dan perbaikan Sungai Asimiro sepanjang satu kilometer, serta pembangunan pengendali sedimen di Kecamatan Ternate Selatan dan Kecamatan Ternate Pulau sebanyak dua unit.

Dwi menambahkan, hingga saat ini Ditjen SDA telah melaksanakan sejumlah pekerjaan strategis di Maluku Utara, termasuk pembangunan sabo dam, drainase, pengendali sedimen, dan breakwater yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota.

Pemerintah Provinsi Maluku Utara berharap langkah-langkah tersebut dapat segera meningkatkan ketahanan wilayah terhadap bencana hidrometeorologi, sekaligus memperkuat layanan air bersih bagi masyarakat.

Berita Lainnya