1. Beranda
  2. Headline
  3. Kabar

Pendidikan

Mendikdasmen Puji Kepemimpinan Gubernur Sherly di Sektor Pendidikan

Oleh ,

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Abdul Mu’ti, memuji kepemimpinan Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, dalam memajukan sektor pendidikan melalui berbagai program strategis, khususnya revitalisasi satuan pendidikan dan digitalisasi pembelajaran.

Pujian tersebut disampaikan Mendikdasmen saat menghadiri kegiatan Silaturahmi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah bersama para pendidik SMA, SMK, dan SLB se-Maluku Utara yang digelar secara hybrid dan berpusat di SMAN 4 Ternate, Jumat, 13 Desember 2025.

Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti menyampaikan apresiasi atas komitmen dan konsistensi Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam meningkatkan mutu pendidikan. Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan revitalisasi satuan pendidikan dan transformasi digital pembelajaran menunjukkan kepemimpinan daerah yang responsif dan berorientasi pada masa depan.

“Pendidikan bukan hanya soal transfer ilmu, tetapi juga transformasi keterampilan dan nilai. Ini menyangkut peradaban bangsa, kualitas kompetensi sumber daya manusia, serta kesejahteraan guru,” ujar Abdul Mu’ti.

Ia menambahkan, penguatan karakter peserta didik, penerapan pembelajaran mendalam (deep learning), serta upaya solutif dalam menghadapi rendahnya capaian literasi global dan tingginya paparan konten digital yang tidak edukatif menjadi tantangan bersama yang harus dijawab melalui kepemimpinan yang kuat dan kolaboratif.

Sementara itu, Gubernur Maluku Utara Sherly Laos dalam sambutannya menegaskan bahwa perhatian Pemerintah Pusat terhadap sektor pendidikan di Maluku Utara saat ini sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya. Pada tahun 2025, Maluku Utara memperoleh alokasi anggaran revitalisasi pendidikan sebesar Rp92,035 miliar untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.

Gubernur Sherly merinci, sebanyak 35 SMA menerima anggaran revitalisasi dengan total Rp36,45 miliar, 33 SMK sebesar Rp48,83 miliar—dengan jumlah penerima terbanyak berada di Kabupaten Halmahera Utara—serta 7 SLB dengan total Rp6,75 miliar untuk mendukung layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

“Ini merupakan investasi besar bagi masa depan anak-anak Maluku Utara. Revitalisasi tidak hanya soal pembangunan fisik sekolah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama dalam menjaga kualitas dan keberlanjutan pendidikan,” tegasnya.

Di bidang digitalisasi pendidikan, Pemerintah Provinsi Maluku Utara juga mengambil langkah-langkah strategis, di antaranya penanganan sekitar 80 titik sekolah yang belum memiliki akses jaringan komunikasi, serta pemberian dukungan pembiayaan melalui APBD untuk sekolah-sekolah di wilayah kepulauan.

Gubernur Sherly menegaskan bahwa seluruh peserta didik di Maluku Utara mendapatkan layanan pendidikan tanpa pungutan uang sekolah maupun uang komite, sehingga pendidikan dapat diakses secara gratis dan inklusif.

Selain itu, Pemerintah Provinsi terus mendorong peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru. Pada tahun 2026, direncanakan peningkatan dukungan bagi guru honorer, pemberian beasiswa, serta penguatan kapasitas guru melalui uji kompetensi dan penilaian berkelanjutan.

Saat ini, capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan Maluku Utara berada pada angka 46. Pemerintah daerah menilai capaian tersebut masih memerlukan kerja keras dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan agar kualitas layanan pendidikan dapat terus ditingkatkan.

Menatap tahun 2026, perhatian Pemerintah Pusat terhadap Maluku Utara diproyeksikan semakin meningkat. Usulan revitalisasi satuan pendidikan naik signifikan dari 226 unit pada 2025 menjadi 785 unit pada 2026, mencakup jenjang SD, SMP, PAUD, hingga PKBM. Selain itu, implementasi program SMA Terbuka direncanakan mulai dilaksanakan pada 2026 sebagai solusi akses pendidikan di wilayah kepulauan.

Menutup sambutannya, Gubernur Sherly mengajak seluruh guru dan tenaga pendidik untuk menjawab kepercayaan dan perhatian besar Pemerintah Pusat dengan komitmen, integritas, dan inovasi dalam pembelajaran.

“Mari kita jadikan sekolah sebagai pusat pembentukan karakter dan akhlak. Pemerintah Provinsi akan terus mendampingi dan memastikan tidak ada satu pun sekolah di Maluku Utara yang tertinggal,” pungkasnya.

Kegiatan silaturahmi tersebut menegaskan kuatnya sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan bagi seluruh anak bangsa.

Berita Lainnya