Koperasi

Belajar dari Koperasi Asal Belanda, Oleh-oleh dari Surabaya

Niels Den Besten, Ketua Pengurus Koperasi Pekerja Nederland, saat menjelaskan terkait koperasinya di Belanda || Foto : Istimewa

Niels Van Besten, Peternak yang memiliki 100 ternak sapi perah dan lahan 40 hektar plus sewa 10 hektar. Jadi total areal 50 hektar untuk rumput dan tempat sapi. Niels adalah anggota Koperasi Freshland campina, sebuah Koperasi besar di Belanda, dengan omzet Rp 180 Triliun per tahun.

Niels menjadi anggota dari beberapa koperasi yang terkait dengan bisnisnya sebagai Petani Ternak. 1) Sebagai anggota koperasi FreshlandCampina, untuk suplay susu, jadi 100 persen hasil susu miliik ternak Niels, dijual ke Freshland Campina. 2) Niels sebagai anggota Koperasi Farm Agri, karena di Farm Agri terkait dengan kebutuhan pakan bagi ternak-ternaknya. 3) sebagai anggota dari Rabo Bank, koperasi di Belanda yang memfokuskan pada pembiayaan atau perbankan. Tentunya, masih ada beberapa lagi sehingga secara total sebagai peternak, niels sebagai anggota dari 11 koperasi. Karena di Belanda, koperasi hanya memiliki 1 fokus sektor bisnis sehingga anggota terlayani secara fokus oleh koperasi tersebut.

Niels sebagai narasumber pada sesi 1 Pelatihan Tata Kelola Koperasi, menceritakan posisinya sebagai Anggota dari FreshlandCampina. Apa hak dan kewajiban sebagai anggota?

Pertama, Suplyer susu sebagai Anggota, maka kewajiban Niels adalah menyuply 100 persen susu dari hasil ternaknya. Dan yang diterima sebagai haknya adalah harga yang terbaik dari susunya, harga dari koperasi Fresh Campina.

Kedua, sebagai investor atau Pemilik saham, karena sebagai anggota, maka anggota memiliki saham, atas industri pengolahan susu yang dibangun tersebut  tentunya sebagai pemilik saham, maka ada kewajiban modal yang disetor kepada koperasi. Dari setoran modal tersebut, Niels mendapatkan bagian dari hasil keuntungan koperasi.

Ketiga, sebagai Anggota Koperasi, Niels juga menjadi bagian dari pemilik koperasi. Dari sini Niels sebagai anggota petani mendapatkan hak suara untuk ikut menentukan arah dan kebijakan koperasi.

Selanjutnya, bagaimana Koperasi membangun industri ? dari akumulasi modal anggota dalam bentuk obligasi atau penyertaan saham, dengan nilai total 20 persen, 65 persen pinjaman bank, dan 15 persen adalah modal koperasi.

Dari sisi pengambilan keputusan, koperasi di Belanda, menganut sistim perwakilan. karna anggotanya ribuan. maka, di masing-masing distrik, memilih wakilnya, yang kemudian perwakilan ini disebut sebagai Dewan Anggota, Dewan anggota bermusyawarah 3 tahun sekali, dan menentukan 9 orang sebagai Pengurus. Dan yang mengelola koperasi adalah orang2 profesional yang digaji oleh koperasi.

Bagaimana dengan bagi hasil perusahaan atau koperasi? Anggota koperasi mendapatkan hasil dari industri ssbesar 3 persen sementara bank mendapatkan 1,5 persen. Dari 3 pers tersebut, dibagi 2 menjadi 55 persen untuk koperasi dan 45 persen untuk anggota. Dan yang 45 persen milik anggota diterima sebesar 35 persen dan sisanya 15 persen diinvestasikan kembali kepada industri.

Dan yang bisa berinvestasi dalam industri susu tersebut, hanyalah anggota. Jika keluar sebagai anggota. Maka, saham-sahamnya dalam koperasi juga harus dilepas.

Niels, adalah seorang peternak dan bangga menjadi petani dengan 4 anak dan sebagai petani ia juga adalah pengurus koperasi, atau sebagai ketua dewan pengawas.

Dari Koperasi asal Belanda ini, kita belajar bahwa dalam satu bidang, harus bersatu dan fokus, koperasi harus dikelola secara modern dengan sistim korporasi, serta pengelolaan bidang usaha harus dilakukan oleh tenaga profesional, yang ahli di bidangnya.

Penulis: Sahrin Hamid
Editor: Red

Baca Juga