Agraria
Gandeng Unkhair, Harita Nickel Rehabilitasi Hutan Mangrove Halmahera Selatan

Donald menjelaskan, tahun ini kegiatan rehabilitasi hutan mangrove dilakukan di empat desa, yaitu Desa Guruapin di Kecamatan Kayoa, Desa Belang-Belang dan Desa Awanggo di Kecamatan Bacan dan Desa Soligi di Pulau Obi. Total bibit mangrove yang ditanam tahun ini lebih dari 39 ribu bibit.
“Sehingga dalam dua tahun ini Harita Nickel dan Unkhair menargetkan untuk merehabilitasi hutan mangrove di Halmahera Selatan dengan menanam lebih dari 47 ribu bibit di lahan seluas 20 hektare,” kata Donald.
Donald menyampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada Unkhair, remaja anggota Kelompok Peduli Mangrove serta para pembinanya yang dengan tekun telah merawat dan menjaga keberlangsungan hutan mangrove yang telah direhabilitasi selama satu tahun terakhir dan akan berlangsung hingga tahun-tahun selanjutnya.
Menurutnya keterlibatan masyarakat dan penguatan kapasitas terkait mangrove seperti inilah yang menjadi kunci utama keberhasilan ini, sehingga tidak hanya bibit-bibit mangrove yang tumbuh dengan baik, melainkan kepedulian, kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya peran hutan mangrove dalam kehidupan.
Bupati Halmahera Selatan, Usman Sidik menyatakan apresiasinya terhadap peran Harita Nickel dan FPIK Universitas Khairun (Unkhair) yang secara aktif melakukan sosialisasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar terhadap pentingnya peran mangrove bagi lingkungan di pesisir pantai.
“Kami patut berterima kasih dan memberikan apresiasi yang besar kepada Harita karena telah membantu pemerintah secara nasional bukan hanya hanya pemrintah daerah, dalam hal sosialisasi rehabilitasi mangrove ini, karena mangrove ini sangat penting bagi kehidupan kita ke depan,” kata Usman.
Dia pun mengapresiasi inisiatif Harita yang melakukan rehabilitasi mangrove tidak hanya di wilayah operasionalnya di Pulau Obi saja, tapi juga di sejumlah lokasi di Halmahera Selatan.
“Sungguh luar biasa, Harita bahkan membentuk kelompok peduli mangrove dan membiayai dalam hal penanaman serta pengawasan tumbuh kembangnya mangrove ini, dan dampak terhadap masyarakat sungguh luar biasa,” kata Usman.
Usman juga berharap Harita Nickel dan mahasiswa Unkhair dapat terus bersinergi dengan pemerintah daerah setempat untuk membantu meningkatkan kapasitas dan membangun kapabilitas masyarakat dalam memberdayakan hutan mangrove.
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unkhair, M Janib Achmad menyatakan rehabilitasi hutan mangrove berbasis masyarakat dan pemberdayaan masyarakat pesisir merupakan salah satu solusi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove di wilayah pesisir. Menurut Janib mangrove memiliki banyak manfaat bagi lingkungan di sekitar pesisir pantai.
“Satu helai daun mangrove bisa 5 hingga 7 kali menarik karbon biru dibanding daun biasa dan di sisi lain mangrove juga menjadi tempat berlindung dan berkembang biaknya biota-biota laut yang ada di sekitar pesisir pantai,” kata Janib.
Sehingga, lanjut dia, kegiatan rehabilitasi hutan mangrove seperodiharapkan dapat memberikan sumber penghidupan bagi masyarakat melalui kekayaan biota laut yang semakin terjaga.
Komentar