Hari Kemerdekaan
Semangat Paskibraka Kepulauan Sula Kibarkan Merah Putih di Istana Daerah
Sanana, Hpost - Semangat Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) tak surut saat melaksanakan prosesi Upacara Kemerdekaan RI ke-77 di Istana Daerah Kepulauan Sula, Rabu 17 Agustus 2022.
Berperan sebagai danpas pengibaran Serka Asfandi, Danpas penurunan Bripka Hermanto Soamole, Danpok Febrianto Alimin asal sekolah SMA Negeri 1 Kepulauan Sula.
Selanjutnya, penjuru tengah pasukan 17, Husnul Makatita perwakilan Sekolah MA Negeri 1 Sanana, penjuru kiri pasukan 17 l M. Rifan Duwila dari sekolah SMA Negeri 1 Kepulauan Sula.
Kemudian pembawa baki pengibaran, Nurul Ramadani Safaruddin dari SMA Negeri 1 Kepulauan Sula, anak dari almarhum Safaruddin dan Ibu Puput Zulaiha Hamid.
Cadangan Baki pengibaran, Sarini Buamona dari sekolah SMA Negeri 1 Kepulauan Sula, anak dari bapak Suhadi Buamona dan Ibu Hastuti Buamonabot.
Baca Juga:
Siap Kibarkan Bendera, Paskibraka Kepulauan Sula Resmi Dikukuhkan
Sementara pembawa baki penurunan, Fahrina Fataruba asal SMA Negeri 1 Kepulaun Sula, anak dari Djamal Fataruba dan Ibu Fetimah Fataruba. Cadangan baki penurunan, Geofani sekolah SMA Negeri 1 Kepulauan Sula, anak dari bapak Syarifudin dan Ibu Jumria.
Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus, bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup). Sementara Naskah proklamasi dibaca oleh Ketua DPRD, Sunaryo Thes.
Dalam kesempatan itu, Bupati Fifian mengajak seluruh peserta upacara meneruskan semangat nasionalisme yang ditunjukkan para pahlawan terdahulu.
"Kita harus semakin nasionalis, semakin mencintai negara kita dan lanjutkan hasil perjuangan para pahlawan yang gugur mendahului kita untuk perjuangkan Indonesia menjadi negara yang benar-benar merdeka," cetusnya.
Ia berharap, dengan peringatan HUT RI ke-77 ini, perhatian daerah semakin ditingkatkan.
"Dan perhatian dari presiden dan jajarannya untuk selalu memerhatikan kami yang masuk dalam daerah tertinggal," ucapnya.
Setelah upacara HUT RI di Isda, rombongan Bupati pun lanjut melakukan ziara kubur para pahlawan kemerdekaan, yakni Ismail Syahdjuan Sangadji di Desa Mangon dan pahlawan di desa Waibau, Ahmad Bin Husen Buamona.