Kabar Desa
Mengenal Safrisal Ibrahim, Kepala Desa di Tidore Kepulauan yang Super Inovatif

Bernama lengkap Safrisal Ibrahim S.Sos, sejak lahir hingga dewasa menjalani kehidupannya di kampung halaman Akebay. Menempuh pendidikan terakhir di jurusan Sosiologi Fisip UMMU Ternate sejak tahun 2010 dan berhasil menyelesaikan masa studinya pada tahun 2017. Sebagai pribadi yang mendalami ilmu dan kajian Sosiologi tentu sangatlah memahami perspektif sosiologis tentang Status dan Peran.
"Peran sertanya dalam pembangunan desa Akebay telah berlangsung semasa masih aktif tercatat sebagai mahasiswa ketika itu dengan aktif bergelut dan menjadi Ketua di Karang Taruna Desa Akebay selama periode 2015 hingga 2019. Sambil aktif semasa studi saya aktif pula sengabdikan diri sebagai perangkat desa sejak tahun 2014," ungkap Ijal.
Realitas ini seolah ikut membentuk mentalitas dan orientasi berpikir dirinya untuk menatap masa depan dengan beban tanggungjawab serta amanah yang dipercayakan oleh masyarakat sebagai Kepala Desa terhitung sejak pelantikannya pada Desember tahun 2019 silam. Kini dirinya mengemban tugas mulia untuk memimpin 348 jiwa penduduk yang mayoritas mata pencahariannya sebagai nelayan yaitu sebanyak 99 persen.
Bergelut bersama masyarakat yang memiliki spirit dan visi yang sama untuk mengembangkan Akebay menjadi desa wisata dan sangat strategis dalam hal pengembangan ekowisata yang ramai dikunjungi para wisatawan sebagaimana yang kita saksikan saat ini bukan sekedar warga sekitar seperti dari kota Ternate melainkan dari berbagai daerah dari luar provinsi Maluku Utara hingga berbagai negara seperti Perancis, Swis, Spanyol, dan lain-lain termasuk yang paling terakhir adalah kunjungan mahasiswa pasca sarjana dari Australia yang turut memberikan training kepada kelompok sadar wisata dan masyarakat setempat di kawasan wisata pantai Akebai pada dua pekan lalu.
Berbagai pelatihan aktif diikuti oleh Bung Ijal sang Kepala Desa bersama para warganya, antara lain yang berkaitan dengan kepariwisataan seperti homstay dan berbagai tematik yang berkaitan dengan pengembangan destinasi wisata dan lain-lain.
Hal ini tentu menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan Akebai secara profesional. Berbagai fasilitas yang dubutuhkan pengunjung setidaknya dapat tersedia disini seperti kebutuhan makanan ringan dan minuman, toilet hingga 8 (delapan) homestay yang siap melayani para wisatawan.
Komentar