Agraria
WALHI: Pentingnya Peran Anak Muda Dalam Penyelamatan Lingkungan di Maluku Utara

Ia bilang, ada tiga ekosistem di kawasan WP3K yakni hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang.
"Tiga ekosistem ini memiliki keterkaitan. Karena itu saat ekosisitem hulu rusak akan berdampak pada ekosistem pesisir hingga dalam laut," katanya.
Menurutnya, di daerah pesisir ada multi aktivitas yang berimbas kepada pantai dan laut. Dengan ruang dan sumberdaya yang terbatas, pulau kecil juga memiliki kerentanan secara ekologi.
“Ada keterkaitan ekologi. Mangrove yang rusak atau ada kerusakan di hulu akan berdampak sampai ke terumbu karang. Karena itu ekosistem yang ada harus dijaga,” ujarnya.
Ia juga menggambarkan beberapa karakteristik masyarakat pulau terutama kondisi sosial ekonominya. Di mana sangat dipengaruhi jenis kegiatan mereka sehari hari.
"Hal ini juga karena ruang hidup yang kecil. Struktur masyarakatnya juga sederhana dan belum banyak dipengaruhi pihak luar. Pekerjaan orang di pesisir dan pulau kecil juga sebagian besar adalah nelayan,” katanya.
Ia menambahkan, selain kerentanan masyarakat yang hidup di pesisir dan pulau kecil seperti di Maluku Utara, ada juga ruang hidup yang sering kali terancam oleh beragam masalah.
"Ini sudah sangat dirasakan. Misalnya dampak perubahan iklim, abrasi pantai, penambangan pasir, alih fungsi lahan, alihfungsi hutan mangrove dan alih fungsi karena pertambangan. Serta ancaman krisis air bersih. Aktivitas yang menganggu bentangan alam pesisir dan pulau pulau kecil juga berdampak pada kehidupan masyarakat di pesisir,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, dalam kegiatan itu para peserta diskusi yang rata rata mahasiswa sangat antusias, dengan mengajukan pertanyaan dan gagasan untuk mendorong anak muda selalu peduli lingkungan.
Komentar