Angka Kemiskinan
Ekonomi Tumbuh, Kemiskinan di Maluku Utara Terus Bertambah

Ternate - Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara menunjukkan angka kemiskinan yang terus bertambah. Pada bulan Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Maluku Utara mencapai 83,80 ribu orang.
Sementara itu, berdasarkan rilis laman resmi kemenkeu.go.id, secara tahunan, pada tahun 2022 Provinsi Maluku Utara mengalami akselerasi pertumbuhan ekonomi yang tercatat tumbuh sebesar 22,94%.
Angka ini mengalami kenaikan sebesar 1,66 ribu orang dibandingkan dengan bulan September 2022. Selain itu, dibandingkan dengan Maret 2022, jumlah penduduk miskin meningkat sebanyak 3,93 ribu orang.
Kepala BPS Provinsi Maluku Utara, Aidil Adha, menyampaikan bahwa "persentase penduduk miskin pada Maret 2023 tercatat sebesar 6,46 persen, naik 0,09 persen poin dari September 2022 dan naik 0,23 persen poin dari Maret 2022," menurut rilis yang diterima halmaheraspot.com pada Senin 17 Juli 2023.
Dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, dari September 2022 hingga Maret 2023, jumlah penduduk miskin di perkotaan naik sebesar 0,46 ribu orang (dari 22,94 ribu orang pada September 2022 menjadi 23,40 ribu orang pada Maret 2023). Sementara itu, pada periode yang sama di perdesaan, jumlah penduduk miskin naik sebesar 1,20 ribu orang (dari 59,19 ribu orang pada September 2022 menjadi 60,39 ribu orang pada Maret 2023).
"Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 6,17 persen menjadi 6,23 persen. Sementara itu, di perdesaan naik dari 6,45 persen menjadi 6,55 persen," tambah Aidil.
Selain itu, Garis Kemiskinan pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp 564.733,- per kapita per bulan, dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 433.630,- (76,78 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 131.103,- (23,22 persen).
Pada bulan yang sama, rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia terdiri dari 6,30 anggota. "Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 3.557.818,- per bulan," jelasnya.
Komentar