Sejarah

Kolaborasi OTI: Merekam Kembali Sejarah dan Kebudayaan Perjanjian Moti 1322

165 Penyair yang menyumbangkan puis dalam kegiatan Kolaborasi Orang Moti (OTI), 2023 || Foto: Banner kegiatan

Terpisah, Koordinator Kegiatan, Budi Janglaha, menyebutkan bahwa pihaknya tidak menduga bahwa kegiatan ini akan mendapat begitu banyak dukungan dari berbagai pihak.

“Awalnya, rencananya hanya membuat buku puisi dan diskusi, tapi akhirnya menjadi seperti ini. Bahkan, pengiriman puisi sudah ditutup pada 31 Juli kemarin, namun antusiasme warga dalam mengirim puisi membuat kami memperpanjang batas waktu hingga 3 Agustus besok,” ungkapnya.

Budi juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat berdampak positif bagi perekonomian warga di Moti.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Oleh karena itu, Oti akan menyelenggarakan pelatihan bagi warga Moti mengenai cara pengolahan minyak kelapa khas Moti, yang rencananya akan di launching saat kegiatan ini berlangsung,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Akademisi Unkhair Irfan Ahmad. Menurutnya, kegiatan ini digagas untuk mengenang peristiwa "Perjanjian Moti" atau Moti Verbond yang terjadi pada tahun 1322. Sehingga, puisi yang diterima oleh Oti Production hanya terkait dengan sejarah dan budaya Moti.

“Harapannya dari kegiatan ini adalah tersedianya forum dialog kebudayaan bagi generasi muda Moti, sehingga budaya masyarakat Moti tetap terjaga,” tandas Budi."

Selanjutnya 1 2
Penulis: Rilis
Editor: Firjal Usdek

Baca Juga