Pencemaran

Uji Kedua Kualitas Air Sungai Sagea, DLH Maluku Utara: Kondisi Aman

Ribuan pengunjung memadati kawasan Wisata Alam Bokimaruru di Desa Segea dan Desa Kiya, Kecamatan Weda Utara, Halmahera Tengah, Maluku Utara. || Foto: Julfikar Sangaji/JMG

Ternate - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Maluku Utara telah mengumumkan hasil uji kualitas air Sungai Sagea di Halmahera Tengah. Sungai ini sebelumnya sempat viral karena warnanya yang kecokelatan selama beberapa pekan.

DLH menggandeng lembaga penguji PT Analitika Kalibrasi Laboratorium (Ankal) berbasis di Kota Bogor, Jawa Barat, untuk melakukan pengujian kedua. Lembaga ini telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Fachruddin Tukuboya, Kepala DLH Malut, menyampaikan bahwa Sungai Sagea termasuk dalam jenis sungai kelas 2, yaitu sungai yang airnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, pengairan pertanian, dan tujuan lain yang membutuhkan mutu air yang sesuai.

Baca juga:


Kadis Pertanian Morotai Tantang Mahasiswa Bukti Kegagalannya


Kadis Pertanian Morotai: Pencarian Kerja di Luar Daerah Bukan Kelalaian Pemerintah


Soal Harga Komoditas, Kepala Disperindakop-UKM Morotai Bilang Begini


Pengambilan sampel air sungai untuk pengujian dilakukan pada 12 September 2023 di dua titik, yaitu hulu dan hilir sungai. Sungai Sagea mengalami kekeruhan sejak akhir Juli 2023 dan mencapai puncaknya pada akhir Agustus.

Fachruddin menjelaskan bahwa tujuan pengujian ini adalah untuk menilai kualitas air Boki Maruru dan menyediakan informasi yang dapat dipercaya kepada masyarakat tentang kondisi kualitas air di Boki Maruru.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Tim
Editor: Firjal Usdek

Baca Juga