Pembangunan

Weda ke Gebe, Daerah Tambang yang Terbatas Alat Transportasi hingga Jaringan Telekomunikasi

KM Sunlia satu-satunya kapal Perintis yang melayani pelayaran tujuan Weda hingga ke Sorong Papua. Foto: Ramlan/halmaherapost.com

Ada pemandangan buruk dipandang mata saat berada di depan Lelilef, desa dimana PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) dan antek-anteknya bercokol. Asap keluar dari cerobong di perusahaan raksasa milik Cina itu mengarah ke perkampungan warga seperti kabut, terlihat jelas dengan mata telanjang.

Kapal terus melanjutkan perjalanan dan baru singgah di Patani sekira pukuk 07.00 WIT, kemudian melanjutkan ke Gebe yang menjadi tujuan kru halmaherapost.com.

Lelilef saat malam hari. Ada asap yang keluar dari cerobong perusahaan menuju ke pemukiman warga. Foto: Ramlan/halmaherapost.com

Saat di pelabuhan Patani, disuguhkan dengan pemandangan indah, air laut yang jernih, nelayan menangkap ikan dengan jala hingga pepohonan yang hijau dipandang mata. Ada aktivitas jualan makanan hingga minuman dari Ibu-ibu yang naik ke kapal. Laris nasi kuning yang dijual, begitu juga air mineral.

Namun, mirisnya permukaan air laut dikotori dengan sampah sisa-sisa makanan yang dibuang dari atas kapal. Begitu juga sejumlah tukboat dan tongkang milik perusahaan yang berlalu-lalang di sekitar perairan Patani.

Parahnya lagi, jaringan telekomunikasi apalagi untuk internet tidak berfungsi. Padahal ada tower berukuran sedang berdiri kokoh tak jauh dari pelabuhan. Sungguh miris.

Selanjutnya 1 2 3 4
Penulis: Ramlan Harun
Editor: Redaksi

Baca Juga