Liga 2
Malut United Percaya Diri Memenangkan Pertandingan Pamungkas, Mengabaikan Cuitan

"Malut United bukan tidak pernah dirugikan oleh keputusan wasit. Tetapi, komplain dan meminta keadilan di media sosial bukan gaya kami. Tim kami fokus memburu kemenangan di dalam lapangan."
Begitulah pernyataan dari COO Malut United, Willem D. Nanlohy, saat menanggapi keramaian di media sosial yang terjadi setelah leg 1 play-off promosi kontra tuan rumah Persiraja Banda Aceh, Selasa 5 Maret 2024.
Keramaian dan perbincangan yang turut menarik nama Malut United ke media sosial tak lepas dari terjadinya kericuhan pada akhir laga di Stadion Langsa, markas Persiraja.
Kericuhan terjadi sebagai respons kubu tuan rumah dan pendukung Persiraja yang tampak kecewa terhadap keputusan wasit. Sang pengadil lapangan tidak menunjuk titik putih saat salah satu pemain Persiraja terjatuh di area kotak penalti.
Atas keputusan tersebut, wasit yang bertugas menjadi sasaran protes keras sejumlah pemain dan pendukung tuan rumah. Sementara itu, laga yang sudah memasuki masa injury time secara resmi dianggap selesai karena situasi yang tidak memungkinkan. Kedua tim mengakhiri laga dengan skor 0-0.
Gejolak protes terhadap wasit tak hanya terjadi di venue pertandingan. Eskalasi persoalan tentang kepemimpinan wasit terus memuncak hingga meramaikan linimasa media sosial.
Narasi protes yang beredar luas di media sosial sejauh ini mengarah pada keputusan wasit yang tidak memberikan penalti kepada Persiraja. Hal itu seolah melupakan beberapa keputusan wasit yang juga merugikan Malut United selaku tim tamu
Komentar