Liga 2

Malut United Percaya Diri Memenangkan Pertandingan Pamungkas, Mengabaikan Cuitan

Pose bersama Tim Malut United. Foto: Dok Malut United

Pemain Malut United beberapa kali mendapatkan tekel keras dalam laga kontra Persiraja. Namun, peringatan terkeras yang diberikan wasit kepada pemain tuan rumah hanya kartu kuning.

Bahkan, sikutan yang mengenai wajah Alwi Slamat pada menit ke-68 pun tidak membuat wasit meniupkan peluit tanda pelanggaran.

"Malut United juga ingin bertanding dalam persaingan yang bersih. Kami kerap kali dirugikan, tetapi kami tidak mau membangun narasi yang berlebihan tentang perangkat pertandingan di media sosial," kata Willem D. Nanlohy.

Willem D. Nanlohy juga tak ingin konsentrasi di tim pecah karena sibuk melayangkan protes. Malut United akan fokus pada penampilan di lapangan. Terdekat Malut United akan Kembali melawan Persiraja pada leg 2 play-off promosi di Stadion Madya, Jakarta Selatan, 9 Maret 2024.

"Ada pihak yang lebih berhak dan berwenang mengevaluasi kepimpimpinan wasit. Kami berharap wasit memimpin pertandingan dengan adil dan netral di setiap pertandingan," ujar mantan gelandang Persebaya era 1990-an ini.

Sebelum sampai di play-off promosi, Malut United sudah beberapa kali menghadapi keputusan wasit yang cenderung merugikan. Pada leg 1 semifinal kontra Semen Padang, bola hasil sepakan keras Dave Mustaine yang memantul melewati garis setelah membentur mistar gawang, dinyatakan tidak gol.

Lalu, Frets Butuan dijatuhkan kiper lawan di kotak penalti, tetapi wasit tidak menunjuk titik putih.

Faktanya, di antara semifinalis lain, Malut United menjadi satu-satunya tim yang tidak pernah mendapatkan penalti sejak babak pendahuluan Liga 2 2023-2024.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Firjal Usdek
Editor: Firjal Usdek

Baca Juga