Pendidikan

Sekolah Unggulan di Morotai Tidak Maksimal

Kondisi gedung sekolah SD Inpres Desa Aru, Pulau Morotai. Foto: Maulud

Pantauan media menunjukkan bahwa sejumlah ruang kelas bolong karena plafon dari gypsum lembab akibat bocor pada atap. Dari enam ruang kelas, tiga sudah direhab tetapi belum difungsikan, sementara tiga lainnya belum direhab dan sejumlah perabot dibiarkan terbengkalai.

Kepala SD Negeri Unggulan 7, Riksan Ahmad, mengungkapkan bahwa meskipun renovasi pada tiga ruang kelas telah dilakukan pada 2023, beberapa masih mengalami kebocoran. Riksan menyatakan rencana untuk merenovasi lima ruangan pada 2024, namun saat ini hanya dua yang sudah dibongkar.

Kondisi gedung SD Negeri Unggulan Pangeo Morotai. Foto: Maulud

Selain masalah bangunan, Riksan juga menyoroti kendala anggaran untuk bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan untuk transportasi sekolah. Pada 2024, satu unit bus dibiayai melalui Dana BOS, sementara satu unit lainnya masih menjadi tanggung jawab dinas. Kebutuhan BBM sering kali terpaksa diambil dari anggaran Dana BOS, yang mengakibatkan kegiatan belajar terpaksa diliburkan jika BBM habis.

SD Negeri Unggulan 7 memiliki 14 guru dengan hampir 200 siswa dari beberapa desa. Seorang guru mengeluhkan bahwa biaya perawatan sekolah, termasuk BBM, sering kali diragukan meskipun diperlukan. Kondisi ruangan guru yang baru direnovasi juga mengalami kerusakan akibat bocor.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Maulud Rasai
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga