Sepakbola
Tekanan Suporter Bikin Pelatih Terpukau, Meski Malut United Kalah Tipis

Pelatih Malut United, Imran Nahumarury, menyatakan bahwa tekanan yang diberikan oleh suporter terhadap timnya merupakan bentuk kecintaan mereka.
Hal ini disampaikan Imran usai timnya kalah tipis 0-1 dari Madura United dalam laga pekan ke-18 BRI Liga 1 2024-2025 di Stadion Gelora Kie Raha, Jumat, 10 Januari 2025.
Menurut Imran, meskipun tekanan tersebut dapat dirasakan setelah pertandingan, ia tidak merasa keberatan dengan respons suporter.
"Bagi saya, tekanan dari suporter merupakan bentuk kecintaan mereka kepada kami. Hal itu membuat saya senang karena saya tipikal pelatih yang tidak mau dipuji," ungkap Imran dalam konferensi pers.
Pada pertandingan tersebut, Laskar Kie Raha (Malut United) harus mengakui keunggulan Laskar Sape Kerrab (Madura United) lewat gol tunggal Youssef Ezzejjari yang tercipta pada menit ke-85. Kekalahan ini merupakan yang kedua kalinya bagi Malut United di kandang setelah pada pekan ke-17 mereka juga takluk dari Persija Jakarta.
Imran mengungkapkan rasa kecewanya terhadap hasil yang diraih timnya.
"Hasil yang tidak kami inginkan. Di awal kami bermain dengan beberapa taktik, tetapi begitulah, lagi-lagi kami kehilangan konsentrasi dan lawan memanfaatkannya," kata Imran.
Meskipun kalah, Malut United sebenarnya mendominasi penguasaan bola dengan 62 persen, sementara Madura United hanya 38 persen. Tim tuan rumah juga mencatatkan 14 percobaan tembakan, namun hanya dua yang tepat sasaran. Yance Sayuri menjadi pemain dengan jumlah tendangan terbanyak (3), diikuti Junior Brandao (2).
Imran menyebutkan bahwa ketidakmampuan timnya memanfaatkan peluang disebabkan oleh faktor keberuntungan.
"Babak pertama memang tidak sesuai dengan yang kami inginkan. Kami bermain dengan berbagai formasi, tetapi sekali lagi kami tidak beruntung," ujar Imran.
Imran juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyalahkan individu pemain.
"Saya tidak menyalahkan satu atau dua pemain karena itu tanggung jawab saya. Pemain sudah berjuang dan saya menghargainya," tambahnya.
Senada dengan pelatih, perwakilan pemain Malut United, Safrudin Tahar, mengungkapkan bahwa kekalahan timnya lebih disebabkan oleh faktor ketidakberuntungan.
"Kami sebagai pemain sudah melakukan apa yang diinstruksikan pelatih. Kekalahan tadi karena kami kurang beruntung dan saya minta maaf belum bisa memberi hasil maksimal," ungkap Safrudin.
Di sisi lain, caretaker Madura United, Rahmat Basuki, mengakui bahwa meraih poin di Stadion Gelora Kie Raha bukan hal yang mudah. Ia memuji atmosfer yang diciptakan oleh suporter tuan rumah yang membuat pemain Malut United tampil luar biasa.
"Atmosfer yang diciptakan suporter di sini sangat luar biasa dan itu berdampak ke para pemain Malut United yang juga tampil sangat luar biasa. Tapi di samping itu, kami bertahan dengan baik dan bisa menciptakan peluang gol melalui skema serangan balik," ujar Rahmat.
Dengan kekalahan ini, posisi Malut United tetap berada di urutan ke-12 klasemen sementara BRI Liga 1 2024-2025 dengan koleksi 22 poin, unggul 4 angka dari PSIS Semarang yang berada di peringkat ke-13.
Anak asuh Imran Nahumarury akan bertandang ke markas Persebaya Surabaya dalam laga pekan ke-19 BRI Liga 1 2024-2025. Pertandingan tersebut akan digelar pada Jumat (17 Januari 2025) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, mulai pukul 15.30 WIB atau 17.30 WIT.
Komentar