Pertanian

Efisiensi Anggaran, Program Pertanian Halmahera Selatan Terancam Mandek!

Kepala Dinas Halmahera Selatan, Agus Heriawan || Foto: Istimewa

Kebijakan efisiensi anggaran berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Tahun 2025 dan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mulai berdampak serius di daerah. Di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), sejumlah program strategis Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan terancam dipangkas, termasuk inisiatif penting di sektor ketahanan pangan.

Kepala Dinas Pertanian Halsel, Agus Heriawan, mengakui bahwa pihaknya hanya bisa mengikuti keputusan pusat, meskipun konsekuensinya cukup besar bagi program yang telah dirancang.

"Efisiensi ini kebijakan langsung dari pusat, baik dari Presiden maupun Kemendagri. Kami hanya bisa menyesuaikan," ujarnya saat ditemui awak media, Kamis 20 Maret 2025.

Menurut Agus, pemangkasan anggaran terutama terjadi pada perjalanan dinas (Perjadin), belanja modal, dan alat tulis kantor (ATK). Meski begitu, ia berharap program utama tetap bisa berjalan tanpa gangguan.

Namun, yang menjadi perhatian adalah pengembangan ketahanan pangan, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang membutuhkan pasokan bahan pokok yang memadai. Jika tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa berpengaruh terhadap stabilitas pangan di daerah.

"Program ini butuh pasokan karbohidrat dan protein yang cukup. Kami berupaya memaksimalkan lahan yang ada, termasuk membuka lahan tidur. Kami juga siap memfasilitasi kelompok tani yang ingin meminjam alat pertanian," jelasnya.

Meski begitu, Agus menyoroti lemahnya respons petani terhadap fasilitas yang disediakan pemerintah.

"Kadang ada petani yang hanya mengajukan surat pinjaman alat, tetapi tidak menindaklanjutinya. Kami tetap akan membantu, bahkan ke instansi lain seperti polisi dan TNI," ungkapnya.

Sejumlah program unggulan seperti pengembangan tanaman pangan dan Sekolah Lapang masih berjalan, tetapi dampak pemangkasan anggaran tetap menjadi ancaman.

"Kami sudah menyalurkan bibit ke Gane Timur, Desa Tawa, untuk peningkatan produksi. Tapi jika efisiensi ini berlanjut, keberlanjutan program bisa terganggu," ujar Agus.

Penulis: Din
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga