Hari Bumi

Besok Ternate Gelap Satu Jam untuk Earth Hour

Pemandangan Kota Ternate di malam hari, yang diambil dari drone || Foto: Anak Esa

“Dulu, orang tua-tua kita berjalan keliling kampung sambil membawa obor, mendoakan keselamatan, dan mengusir wabah. Semangatnya sama, hanya saja sekarang kita menyalakan lilin sebagai bentuk kepedulian terhadap bumi,” kata Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, saat menjelaskan pelaksanaan Earth Hour di kota ini.

Pada Sabtu 22 Maret 2025, mulai pukul 21.30 hingga 22.30 WIT, listrik di Kota Ternate akan dipadamkan selama satu jam, mengikuti gerakan global Earth Hour yang bertujuan menghemat energi dan meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim. Ini menjadi kali pertama kegiatan tersebut diadakan di Indonesia Timur, menjadikan Ternate sebagai pionir dalam gerakan ini di kawasan timur Nusantara.

Pemadaman hanya berlaku untuk lampu di ruang publik dan pemukiman, sedangkan fasilitas vital seperti rumah sakit dan masjid tetap beroperasi normal. “Kami memastikan layanan kesehatan dan aktivitas ibadah tetap berjalan, terutama di bulan Ramadan ini,” kata Tauhid.

Sebagai pusat kegiatan, Landmark Kota Ternate akan menjadi tempat berkumpulnya Forkopimda, aktivis lingkungan, dan masyarakat. Pada pukul 21.30, pemadaman lampu akan diawali dengan bunyi dolo-dolo, alat musik kentongan dari bambu, yang dibunyikan serentak oleh Wali Kota dan jajaran Forkopimda. Setelah itu, sebanyak 150 lilin akan dinyalakan membentuk simbol 60+, melambangkan semangat Earth Hour.

Tidak hanya sekadar aksi simbolis, kegiatan ini juga melibatkan unsur budaya lokal. Tauhid mengaitkan Earth Hour dengan Malam Ela-Ela, sebuah tradisi yang sudah turun-temurun di Ternate. Dalam tradisi tersebut, masyarakat berjalan keliling kampung membawa obor sebagai doa keselamatan dan perlindungan dari bencana. “Gerakan mematikan lampu ini seperti Ela-Ela versi modern. Dulu untuk keselamatan kampung, sekarang untuk keselamatan bumi,” tambahnya.

Untuk mendukung acara ini, panitia yang terdiri dari unsur pemerintah kota, aktivis lingkungan, dan jurnalis akan membagikan 1.000 kue pelita kepada warga yang berpartisipasi.

Sekretaris Kota Ternate, Rizal Marsaoly, memastikan kesiapan teknis sudah matang. Pemerintah telah mengkoordinasikan peran masing-masing instansi, termasuk Dinas Perhubungan, Perindag, Pariwisata, Diskomsandi, BP2RD, dan Satpol PP, guna memastikan pemadaman berjalan lancar. “Seluruh lampu di area publik Kota Ternate akan dipadamkan serentak selama satu jam,” ujarnya.

Penulis: Aan Fadhlan
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga