Perikanan

Terungkap! Perikanan Budidaya Bisa Jadi Kunci Ketahanan Pangan Maluku Utara!

Prof. Dr. Muhammad Aris. Foto: Dok Pribadi

Prof. Dr. Muhammad Aris, Ketua Pusat Kajian Akuakultur Universitas Khairun, menegaskan bahwa sektor perikanan budidaya harus menjadi prioritas kebijakan Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

Menurutnya, sektor ini memiliki potensi besar untuk mengatasi fluktuasi produksi perikanan tangkap dan memastikan ketahanan pangan di daerah tersebut.

"Saat ini, kita berada di era transformasi untuk memenuhi kebutuhan pangan global, khususnya sumber protein dari perairan. Salah satunya adalah perikanan budidaya. Selama ini, di Maluku Utara, orientasi lebih banyak pada perikanan tangkap," kata Prof. Dr. Muhammad Aris, Sabtu 19 April 2025.

Prof. Aris menjelaskan, produksi perikanan tangkap di Maluku Utara semakin fluktuatif akibat perubahan iklim yang tidak menentu. Hal ini, menurutnya, menjadi salah satu alasan mengapa sektor perikanan budidaya perlu diperkuat sebagai solusi untuk mengatasi ketidakpastian produksi perikanan.

"Salah satu solusi yang didorong adalah sektor perikanan budidaya. Di Maluku Utara, sektor ini baru berkembang dalam tiga tahun terakhir dan sudah mulai berperan untuk menutupi kekurangan produksi dari perikanan tangkap," ujar Guru Besar Unkhair tersebut.

Menurut Prof. Aris, sektor perikanan budidaya memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan perikanan tangkap, terutama dalam menghadapi perubahan iklim. Sektor ini lebih tahan terhadap fluktuasi kondisi alam, karena melibatkan teknologi yang memungkinkan manusia untuk mengatur kondisi lingkungan budidaya.

"Perikanan budidaya memberikan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan iklim. Salah satu keunggulan Maluku Utara adalah banyaknya pulau-pulau kecil yang, jika diberdayakan dengan teknologi marikultur, dapat menjadi tempat yang ideal untuk budidaya perikanan di laut," jelasnya.

Prof. Aris menambahkan bahwa perairan Maluku Utara masih sangat layak untuk pengembangan budidaya. Beberapa komoditas unggulan seperti udang, kepiting, lobster, dan rumput laut, menurutnya, masih memiliki potensi besar yang belum digarap secara optimal.

"Beberapa komoditas unggulan seperti udang vaname, kepiting, lobster, dan rumput laut belum digarap secara maksimal. Jika kita fokus dan mengoptimalkan potensi ini, produksi perikanan budidaya dapat meningkat secara signifikan," katanya.

Sentra Budidaya yang Sudah Dikembangkan
Prof. Aris juga menyebutkan bahwa beberapa sentra budidaya sudah mulai dikembangkan di beberapa daerah, seperti Tuada di Halmahera Barat, Oba di Kota Tidore Kepulauan, serta Bacan di Halmahera Selatan.

"Sentra-sentra ini telah mulai dikembangkan dengan dukungan dari dinas perikanan. Kami juga telah merancang strategi pengembangan udang vaname sebagai komoditas unggulan. Saat ini, kami fokus untuk menjadikan sentra-sentra tersebut sebagai pilot project yang dapat menjadi contoh bagi masyarakat pembudidaya lainnya," jelasnya.

Prof. Aris menegaskan bahwa pengembangan sektor perikanan budidaya di Maluku Utara sangat bergantung pada dukungan pemerintah. Ia berharap pemerintahan yang baru dapat mengakselerasi pengembangan sektor ini, agar teknologi budidaya udang vaname dapat diterapkan di lebih banyak wilayah.

"Sektor ini bisa berkembang lebih pesat jika didorong dengan kebijakan yang mendukung. Saya yakin, jika ini dilakukan dengan maksimal, produksi perikanan budidaya di Maluku Utara akan meningkat pesat," tambahnya.

Selain itu, Prof. Aris juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengkaji pengembangan kawasan mangrove untuk budidaya, dengan tetap mempertimbangkan kelestarian ekosistem mangrove.

"Kami sedang menerapkan konsep silvofishery, yaitu pemanfaatan lahan mangrove yang sudah menjadi daerah konservasi untuk dijadikan kawasan budidaya. Saat ini, konsep ini sedang diuji coba di kawasan konservasi mangrove di Kabupaten Pulau Morotai," ujarnya.

Prof. Aris juga menyebutkan bahwa salah satu komoditas yang tengah dikembangkan adalah kepiting bakau. Namun, ia menekankan bahwa keberhasilan ini tidak akan tercapai tanpa adanya dukungan dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat.

"Saya yakin, dengan dukungan yang maksimal dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara, produksi perikanan budidaya akan meningkat jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," tutupnya.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga