Pertanian
Stok Barito di Morotai Aman Jelang Idul Adha 2025

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pulau Morotai, memastikan ketersediaan stok Bawang, Rica, dan Tomat (Barito) dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Hari Rayw Idul Adha 2025.
Kepala Bidang Hortikultura, M. Agung Pono, menyampaikan bahwa meskipun terjadi fluktuasi produksi pada beberapa komoditas hortikultura, pasokan menjelang hari besar keagamaan ini tetap mencukupi.
“Stok Barito menjelang Idul Adha dipastikan aman. Meskipun ada kekurangan pada stok lokal di waktu-waktu tertentu, kekurangan tersebut dapat ditutupi melalui pasokan dari daerah lain seperti Manado dan Tobelo,” jelas Agung saat ditemui pada Senin, 26 Mei 2025.
Ia menjelaskan bahwa fluktuasi ketersediaan komoditas hortikultura merupakan hal yang wajar, mengingat sifat musiman dari tanaman seperti tomat dan cabai.
“Ada minggu-minggu tertentu ketika stok menurun, namun pada minggu berikutnya bisa kembali surplus. Karena itu, distribusi antarwilayah menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga di pasar,” ujarnya.
Agung juga menekankan pentingnya kerja sama lintas daerah untuk saling melengkapi, terutama ketika pasokan dari wilayah sendiri belum mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Komoditas hortikultura seperti Barito memang perlu perhatian khusus. Dengan adanya sinergi antarwilayah, kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi secara optimal,” tambahnya.
Berdasarkan proyeksi dari Dinas Pertanian, hasil panen hortikultura di Morotai diperkirakan akan mengalami fluktuasi dalam dua bulan ke depan. Produksi tomat pada awal bulan depan diperkirakan mencapai 100 hingga 150 kilogram per hari, namun cenderung menurun menjelang pertengahan bulan. Sebaliknya, produksi cabai keriting dan cabai rawit justru diprediksi meningkat.
“Produksi cabai keriting diperkirakan stabil di angka 100 kilogram per hari, sedangkan cabai rawit berkisar antara 20 hingga 30 kilogram per hari. Puncak panen cabai diprediksi akan terjadi pada pertengahan bulan depan,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa jumlah tanaman yang dipindah tanam pada bulan ini dan bulan depan tergolong signifikan, yakni lebih dari 10 ribu pohon untuk masing-masing komoditas, kecuali cabai rawit.
Sementara itu, pada bulan depan Morotai diperkirakan memasuki masa panen untuk sejumlah komoditas hortikultura lainnya seperti sayur dan buah, dengan kapasitas produksi yang diyakini mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal.
“Kecuali untuk tomat yang produksinya cenderung menurun,” pungkasnya.
Komentar