Pemerintah
Raih WTP Berturut-turut, Bupati Halmahera Timur: Ini Jadi Motivasi Tingkatkan Kinerja

Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur kembali menorehkan prestasi dengan menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Maluku Utara.
Predikat ini menjadi yang kesembilan kali secara berturut-turut, menandakan pengelolaan keuangan daerah yang dinilai akuntabel dan transparan.
Penghargaan tersebut diterima Wakil Bupati Anjas Taher secara langsung di Kantor BPK Maluku Utara, Jalan Jati Besar, Kelurahan Jati, Kota Ternate, pada Rabu, 28 Mei 2025—hanya dua hari menjelang genapnya 100 hari kerja pasangan Bupati Ubaid Yakub dan Anjas Taher di periode kedua.
Bupati Ubaid Yakub menyampaikan bahwa capaian opini WTP bukan alasan untuk berpuas diri. Sebaliknya, WTP harus dijadikan motivasi untuk terus meningkatkan kinerja dan tata kelola keuangan daerah.
"Jangan karena sudah dapat WTP, lalu kita lalai dan abai dalam penataan dan pengelolaan keuangan. Kalau begitu, ke depan akan berat untuk mempertahankannya. Jadi, penghargaan ini harus memacu kita untuk bekerja lebih baik lagi," ujar Ubaid, Minggu, 1 Juni 2025.
Ubaid menegaskan bahwa capaian ini bukan semata hasil kerja kepala daerah, melainkan hasil kerja kolektif seluruh jajaran pemerintah daerah. Ia menyebut peran penting Sekretaris Daerah Ricky CH Ricfhat, pimpinan OPD, kepala bidang, bendahara, hingga staf di setiap instansi.
"Ini bukan hanya kerja bupati, tapi kerja kolektif seluruh pimpinan OPD dan stafnya. Saya sangat menghargai kerja sama ini dan berharap budaya kerja kolektif ini bisa terus dipertahankan," katanya.
Bupati Ubaid juga mengapresiasi peran media massa yang turut mengawal kinerja pemerintah daerah. Menurutnya, pemberitaan yang informatif dan kritis dari pers menjadi sumber masukan penting dalam pengambilan kebijakan dan evaluasi program.
"Media, baik cetak maupun online, adalah mitra strategis. Informasi dan data dari lapangan yang disampaikan media sangat membantu para pimpinan OPD untuk segera bertindak dan memperbaiki kinerja. Tanpa media, banyak kebijakan mungkin tidak tersampaikan dengan baik ke publik," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ubaid juga menegaskan bahwa pada periode keduanya ini, ia bersama Anjas Taher tidak lagi menjadikan 100 hari kerja sebagai tolok ukur utama.
"Kami tidak menargetkan 100 hari kerja karena ini adalah kelanjutan dari periode sebelumnya. Fokus kami adalah lima tahun ke depan. Kami ingin menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah yang belum tuntas di periode pertama," katanya.
Beberapa program strategis yang telah dituntaskan di antaranya pembangunan infrastruktur jalan di Maba Utara dan Wasile Utara, serta pembangunan jembatan penghubung antar kecamatan. Di sektor kesehatan, satu unit Rumah Sakit Pratama telah dibangun di Wasileo, Maba Utara. Sementara di sektor ekonomi, pertumbuhan signifikan terjadi pada bidang pertanian, perikanan, dan pertambangan.
Di sisi lain, penyaluran insentif untuk kesejahteraan imam dan pendeta juga dilaksanakan tepat waktu sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan publik yang inklusif.
Namun demikian, Ubaid mengakui bahwa tantangan masih ada, seperti penurunan angka kemiskinan, pengangguran, stunting, dan peningkatan aksesibilitas wilayah.
"Aksesibilitas jalan di Halmahera Timur memang sudah mulai tersambung, tapi indeksnya baru mencapai 0,97 persen. Masih ada sekitar 567 kilometer ruas jalan yang harus kita benahi agar seluruh masyarakat bisa menikmati pembangunan," pungkasnya.
Komentar