Kesehatan
Dinkes-KB Morotai Fokuskan DAK 2025 untuk Infrastruktur dan Kebutuhan Medis

Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Pulau Morotai, pada tahun 2025 kembali menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat.
Anggaran tersebut difokuskan untuk pembangunan infrastruktur kesehatan dan pengadaan kebutuhan medis guna mendukung peningkatan layanan kesehatan di daerah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes-KB Pulau Morotai, Anhar Tofure, mengungkapkan bahwa DAK Fisik tahun 2025 akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur kesehatan. Sementara itu, DAK Nonfisik dialokasikan untuk pengadaan kebutuhan medis penunjang layanan kesehatan.
"Ada DAK fisik dan nonfisik. Untuk DAK fisik, anggarannya digunakan untuk pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah (Lapkesda), serta pembangunan dan rehabilitasi Puskesmas Pembantu," ujar Anhar saat ditemui media ini, kemarin.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa DAK Nonfisik dikelola untuk pengadaan obat-obatan serta Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang dibutuhkan oleh fasilitas kesehatan daerah.
"DAK nonfisik digunakan untuk belanja obat dan BMHP. Pengadaan obat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya melalui e-katalog," tambahnya.
Kendati demikian, Anhar mengaku belum dapat memastikan secara rinci jumlah total anggaran DAK yang dikelola pihaknya tahun ini. Namun, untuk pengadaan obat-obatan saja, anggarannya disebut mencapai lebih dari Rp2 miliar.
"Saya lupa angka pastinya, tapi untuk belanja obat itu sekitar Rp2 miliar sekian," ungkapnya.
Anhar menegaskan bahwa pihaknya menargetkan pengelolaan DAK 2025 dapat berjalan optimal guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat di wilayah Kabupaten Pulau Morotai.
Komentar