1. Beranda
  2. Headline
  3. Kabar

Pembangunan

Warga Kao Barat Halmahera Utara Demo di Kantor Bupati, Tuntut Perbaikan Infrastruktur

Oleh ,

Puluhan warga Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara, menggelar aksi unjuk rasa di pelataran Kantor Bupati pada Kamis, 19 Juni 2025.

Mereka menuntut perhatian pemerintah daerah terhadap kondisi infrastruktur yang dinilai sangat memprihatinkan.

Aksi ini dipicu oleh kekecewaan warga terhadap kondisi jalan, jembatan, dan sarana umum lainnya yang belum layak, meskipun kecamatan tersebut telah berdiri selama lebih dari 20 tahun. Menurut warga, janji-janji pembangunan dari pemerintah daerah tak kunjung direalisasikan.

“Sudah puluhan tahun kami hidup dengan jalan rusak, sementara daerah kami adalah penghasil pangan. Tapi sampai hari ini belum juga diperbaiki,” ujar salah satu orator aksi.

Kecamatan Kao Barat dikenal sebagai salah satu sentra pertanian di Halmahera Utara. Selain penghasil padi sawah yang kini mendapat perhatian dari Kementerian Pertanian, wilayah ini juga kaya akan komoditas unggulan seperti kelapa, pala, dan cokelat.

Namun demikian, hasil pertanian warga sulit dipasarkan akibat buruknya akses jalan menuju pusat kota Tobelo. Biaya angkutan menjadi sangat mahal karena kendaraan harus melewati jalur ekstrem yang rawan kerusakan.

“Transportasi mahal sekali. Kami terpaksa jual murah hasil kebun karena kalau dibawa ke kota, ongkosnya lebih besar dari harga jual,” kata warga lainnya.

Warga juga menyoroti dampak infrastruktur terhadap akses pendidikan dan kesehatan. Anak-anak di Kao Barat harus berjalan kaki ke sekolah di desa tetangga seperti Toulamo dan Takimo, yang berjarak cukup jauh. Kondisi ini semakin sulit saat musim hujan, karena jalan licin dan tergenang.

Selain itu, tercatat beberapa kasus pasien meninggal dunia saat dirujuk ke RSUD Tobelo karena lambatnya akses transportasi darurat.

Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kao Barat menyampaikan aspirasi mereka dengan tertib selama kurang lebih tiga jam. Mereka berharap aksi ini bisa membuka mata pemerintah daerah agar segera melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah mereka.

“Jika tuntutan kami tidak segera ditindaklanjuti, kami pastikan akan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar,” tegas orator aksi saat menyampaikan ultimatum.

Aksi berakhir sekitar pukul 12.00 WIT dan berlangsung dalam kondisi tertib dan damai. Massa kemudian membubarkan diri setelah menyampaikan tuntutan mereka kepada perwakilan pemerintah daerah.

Berita Lainnya