Pelayanan
Dokter Mogok, Pelayanan RSUD Sanana Terganggu

Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, terganggu akibat aksi mogok yang dilakukan para dokter.
Aksi mogok tersebut dipicu oleh belum dibayarkannya insentif dokter selama empat bulan terakhir. Para dokter mengaku sudah menjalankan kewajibannya, namun hak mereka justru diabaikan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes).
Salah satu dokter RSUD Sanana, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa aksi ini terpaksa dilakukan sebagai bentuk protes atas kelalaian pemerintah dalam memenuhi hak-hak tenaga kesehatan.
"Kami tidak butuh diistimewakan, yang penting ada saling pengertian. Kewajiban sudah kami jalankan, tolong hak kami juga diperhatikan. Kami juga punya kebutuhan," ujarnya saat dikonfirmasi media, Jumat (4/7/2025).
Ia menegaskan bahwa mogok ini bukan bentuk perlawanan, tetapi bentuk kekecewaan atas sikap pemerintah yang tidak responsif. Meski demikian, ia tetap menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena pelayanan terganggu akibat aksi tersebut.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat. Sebenarnya kami tidak ingin kondisi ini terjadi, tapi ini sudah sangat mendesak," tambahnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sula, Suryati Abdullah, saat dikonfirmasi secara terpisah, membenarkan adanya keterlambatan pembayaran insentif dokter.
Menurutnya, keterlambatan tersebut disebabkan oleh gangguan sistem pada aplikasi Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD).
"Memang sempat ada gangguan sistem pada SIPD, sehingga proses pencairan insentif dokter tertunda," jelas Suryati.
Ia berjanji dalam waktu dekat akan segera mengajukan permintaan pembayaran insentif kepada bagian keuangan pemerintah daerah.
"Hari Senin akan kami ajukan permintaan pembayaran insentif dokter," katanya.
Menanggapi aksi mogok tersebut, Suryati menyampaikan bahwa Dinkes akan mengadakan pertemuan dengan para dokter untuk mencari solusi terbaik.
"Malam ini kami akan mengadakan pertemuan dengan dokter RSUD Sanana untuk membahas masalah ini," tandasnya.
Komentar