Proyek
DLH Ancam Hentikan Proyek Talud di Morotai

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulau Morotai mengancam akan menghentikan sementara proyek pembangunan talud penahan ombak yang tengah berlangsung di sejumlah titik, jika kontraktor tetap melanggar ketentuan lingkungan.
Ancaman ini disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sumber Daya Mineral (PPLHP–ESDM) DLH Morotai, Djasmin Taher, setelah pihaknya menerima laporan masyarakat terkait dugaan pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pengambilan material proyek.
"Memang ada laporan dari masyarakat. Karena itu, saya bersama Pak Kadis dan Ibu Kabid pengawasan langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan," kata Djasmin kepada awak media, Selasa, 5 Agustus 2025.
Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, DLH menemukan indikasi bahwa proses pengambilan material proyek dilakukan tanpa mengacu pada ketentuan dalam dokumen Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL). Atas temuan itu, DLH memberikan teguran lisan kepada pihak kontraktor dan pemilik lahan.
"Kami sudah beri teguran lisan. Kami minta mereka segera menyesuaikan pelaksanaan proyek dengan SOP yang tercantum dalam SPPL. Kalau masih dilanggar, proyek akan kami minta dihentikan sementara," tegas Djasmin.
Ia menjelaskan bahwa penghentian proyek merupakan bentuk penegakan aturan, bukan upaya menghambat pembangunan. DLH, kata dia, hanya ingin memastikan bahwa kegiatan proyek berjalan sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.
"Penutupan sementara itu adalah penghentian pekerjaan di lapangan, sampai kontraktor kembali mematuhi aturan. Kami tidak ingin ada dampak lingkungan yang lebih luas hanya karena prosedur diabaikan," ujarnya.
Djasmin juga mengimbau agar semua pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan talud—baik kontraktor, pemilik lahan, maupun pelaksana teknis—bekerja secara profesional dan bertanggung jawab.
"Kami berharap semua pihak mematuhi aturan. Pembangunan tetap bisa berjalan, tapi harus dengan memperhatikan aspek lingkungan," tutupnya.
Komentar