1. Beranda
  2. Headline
  3. Kabar

Parlemen

Dukung Ekonomi Warga! Inisiatif Graal Taliawo Bawa Harapan Baru untuk Petani Maluku Utara

Oleh ,

Ribuan bibit pohon dan buah gratis disalurkan kepada warga di berbagai desa di Maluku Utara berkat inisiatif anggota DPD RI, Dr. R. Graal Taliawo, S.Sos., M.Si.

Melalui kerja sama dengan BPDAS Akemalamo, Graal memfasilitasi akses langsung masyarakat terhadap program pemerintah pusat guna mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi petani di daerah.

“Beberapa waktu lalu saya mengikuti rapat kerja dengan Kementerian Kehutanan di Jakarta. Salah satu isu yang kami bahas adalah pentingnya reboisasi dan pelestarian mangrove untuk ketahanan pangan nasional. Saat itu, saya langsung ajukan agar Maluku Utara mendapat akses bibit pohon,” kata Dr. Graal.

Ribuan Bibit Dibagikan, Warga Antusias

Program yang difasilitasi melalui kerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Akemalamo ini memungkinkan warga mengakses bibit secara gratis, asalkan tidak diperjualbelikan. Jenis bibit yang tersedia meliputi pohon gosale, mangrove, ketapang kencana, serta bibit buah seperti pala, kenari, dan matoa.

“Beberapa bulan terakhir kami sudah bantu fasilitasi desa-desa di Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Halmahera Utara, dan Tidore Kepulauan. Jumlahnya awalnya ratusan, kini sudah capai ribuan bibit,” terang Graal.

Mekanismenya cukup sederhana: warga atau pemerintah desa mengajukan surat permohonan ke BPDAS Akemalamo. Setelah disetujui, bibit bisa diambil di Sofifi. Untuk desa-desa terpencil, Graal dan timnya juga membantu mengurus transportasi.

“Kali ini giliran Halmahera Barat. Ada beberapa desa yang kami bantu, seperti Buo, Salu, Bakun, Laba Besar, dan lainnya,” ujarnya.

Turun Langsung Tanam Bibit dengan Warga

Tak sekadar fasilitasi administratif, Graal juga turun langsung ke desa-desa untuk ikut menanam bibit bersama masyarakat. Aksi ini disambut antusias oleh warga yang selama ini kesulitan mendapatkan akses bantuan serupa.

“Kami sangat berterima kasih. Kalau kitong urus sendiri dari Sofifi ke Loloda, transportasi mahal sekali. Tapi sekarang bisa langsung dapat, bahkan diantar,” ujar salah satu warga desa penerima bantuan.

Seorang petani lainnya mengatakan bibit ini akan digunakan untuk peremajaan tanaman.
“Kebanyakan warga di sini petani pala. Kalau pohon tua ditebang, kitong butuh ganti. Bibit ini sangat membantu, apalagi bisa dorong ekonomi kitong ke depan.”

Bukan Program Pribadi, Tapi Pemerintah yang Punya

Meski terlibat langsung, Graal menegaskan bahwa inisiatif ini bukan program pribadi seorang anggota dewan, melainkan bentuk fasilitasi terhadap program yang dimiliki pemerintah pusat.

“Anggota legislatif tidak punya program. Yang punya itu pemerintah. Tugas kami hanya menjembatani warga dan pemerintah daerah agar bisa mengakses program yang ada. Jangan sampai program pemerintah diklaim sebagai milik anggota dewan,” tegas Graal.

Dorong Pemda Ambil Peran Aktif

Menurut Graal, kegiatan ini seharusnya menjadi pemicu bagi Pemerintah Daerah untuk ikut aktif memfasilitasi warganya. Ia mendorong dinas-dinas teknis seperti Dinas Kehutanan untuk menjalankan perannya dengan lebih maksimal.

“Pemerintah daerah harus cek kebutuhan warga, kemudian ajukan langsung ke BPDAS. Kita sudah buktikan bahwa mekanisme ini bisa berjalan. Tinggal kemauan dan koordinasi saja,” ujarnya.

Lulusan doktoral Ilmu Politik dari Universitas Indonesia ini berharap, langkah kecil yang telah dilakukan bisa menjadi gerakan besar dalam pelestarian lingkungan sekaligus mendorong kemandirian ekonomi warga.

Graal juga menyampaikan apresiasinya kepada Kepala BPDAS Akemalamo dan seluruh tim yang telah bekerja sama, menyediakan bibit, serta membantu kelancaran distribusi ke berbagai daerah di Maluku Utara.

“Kita bisa bergerak bersama. Pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Ini bukan tentang saya, ini tentang kita semua yang mau Maluku Utara lebih baik,” pungkasnya.

Berita Lainnya