Pemerintah
Sekda Ternate Tegaskan Komitmen Pemkot dalam Transformasi Digital Lewat SPBE

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Rizal Marsaoly, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Ternate dalam mewujudkan transformasi digital pemerintahan melalui penyusunan Rencana Induk Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin kegiatan Focus Group Discussion (FGD) penyusunan dokumen Rencana Induk SPBE, yang digelar di Aula Lantai II Kantor Bappelitbangda, Kamis, 14 Agustus 2025.
Menurut Sekda, SPBE bukan sekadar agenda administratif, melainkan arah kebijakan strategis Pemkot dalam meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas pelayanan publik berbasis teknologi digital.
“Rencana Induk SPBE ini akan menjadi pedoman bagi seluruh perangkat daerah dalam membangun sistem pemerintahan digital yang terpadu dan berorientasi pada pelayanan publik. Ini adalah bentuk komitmen kita untuk berbenah,” tegas Rizal.
Rizal menjelaskan bahwa penyusunan dokumen ini juga merupakan bagian dari tindak lanjut terhadap rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyoroti perlunya perbaikan di delapan area intervensi, salah satunya terkait sistem digital.
“Kita merespons serius rekomendasi KPK, khususnya dari Koordinator Wilayah Maluku Utara, Bapak Abdul Haris. Pemerintah kota berkomitmen memperbaiki area-area yang menjadi perhatian, termasuk digitalisasi sistem pemerintahan,” ungkapnya.
Rizal menyampaikan bahwa saat ini progres penyusunan dokumen Rencana Induk SPBE telah mencapai sekitar 75 persen. Penyusunan dilakukan oleh tim tenaga ahli Wali Kota di bidang IT yang dipimpin oleh Mario, dengan mengakomodasi masukan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Dokumen ini disusun berdasarkan masukan dari masing-masing perangkat daerah, agar implementasinya tepat sasaran. Setelah rampung, akan dilakukan sosialisasi kepada seluruh OPD,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Pemkot menargetkan integrasi sistem digital antar-OPD dapat diselesaikan dalam waktu tiga bulan ke depan.
“Banyak sistem di OPD yang masih berjalan sendiri-sendiri. Dengan dokumen ini, kita ingin semua sistem terintegrasi, agar pelayanan lebih efisien dan data lebih akurat,” tambah Rizal.
Sekda juga optimistis penyusunan Rencana Induk SPBE ini akan berdampak pada peningkatan nilai evaluasi SPBE Kota Ternate secara keseluruhan.
“Paling tidak kita bisa naik satu digit dari nilai sebelumnya. Karena sebelumnya kita akui masih banyak kekurangan, terutama pada infrastruktur dan sarana digital. Tapi sekarang, kita sudah mulai melakukan penganggaran dan penataan,” ujarnya.
Dua area yang masih menjadi catatan merah, lanjut Rizal, adalah pengelolaan barang milik daerah (aset) dan pengelolaan pendapatan asli daerah (PAD). Keduanya menjadi fokus utama untuk dibenahi melalui sistem digital yang terintegrasi.
“Dengan rencana induk ini, kita ingin memastikan seluruh sistem digital saling terhubung, sehingga pengelolaan aset dan PAD juga bisa lebih transparan dan akuntabel,” tutupnya.
Komentar